Kapabilitas Dinamis dalam Pengembangan Usaha Kedai Kopi di Kota Malang

Main Author: Wicaksono, Shubhi Wahyu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172866/
Daftar Isi:
  • Usaha kopi mulai menjadi usaha yang sangat diminati oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Mulai dari tempat ngopi di pinggir jalan, hingga yang menggunakan ruko sebagai domisilinya. Usaha kedai kopi dibangun dengan motivasi yang berbeda-beda. Para pemilik bisnis kedai kopi membangun kedai kopinya sebagai lahan bisnis, ada juga sebagai hobi meski tak jarang sebagai passion yang membuat jatuh cinta. Fungsi untuk peminum kopi kedai kopi adalah sebagai tempat minum kopi. Tempat meleburkan rindu terhadap cangkir-cangkir kopi berisi kopi nikmat. Fungsi kedai kopi bagi barista adalah sebagai lahan pekerjaan, lahan kebahagiaan dan juga lahan kegemaran. Begitu mudahnya menemukan kedai kopi di sudut-sudut kota, khususnya Kota Malang yang pertumbuhannya sangat dinamis, jika dilihat dalam satu bulan ada beberapa nama baru yang muncul atau paling tidak dalam tiga bulan terakhir beberapa kedai kopi lama pun berganti nama atau konsep disamping beberapa lainnya memilih tutup. Masing-masing pihak akan mengembangkan strategi sesuai dengan kemampuan mereka untuk bersaing mengembangkan kedai kopinya dalam rangka mempertahankan kelangsungan bisnis. Pembentukan strategi ditentukan oleh kemampuan para pihak untuk mengidentifikasi melihat peluang, mengontrol membentuk peluang, dan menggunakannya untuk mengubah organisasi bisnis kedai kopinya. Kemampuan strategi bisnis ini disebut kapabilitas dinamis (Dynamic Capability/DC) atau kemampuan organisasi untuk secara sengaja menyesuaikan basis sumber daya organisasi. Kapabilitas dinamis memungkinkan perusahaan untuk melakukan tahap sensing lebih cepat dibanding para pesaing, kemudian melakukan tahap seizing dengan lebih efektif dan mendukung tahap transforming yang dibutuhkan untuk tetap bisa bersaing. 1. Sensing, terdapat 8 sumber daya yang diprioritaskan berdasarkan kepentingan pada kedai kopi di Kota Malang, yaitu modal, bahan baku, alat dan mesin produksi, lokasi, tenaga kerja, skill (pengalaman dan pengetahuan), jaringan (pemasok dan konsumen), dan informasi atau iklan. Pengkategorian kepentingan menjadi 3 kategori, yaitu penting, sangat penting, dan sangat penting sekali. Dapat diketahui bahwa pada sumber daya jaringan dan informasi periklanan dianggap sangat penting sekali. Sumber daya lainnya, seperti bahan baku, alat dan mesin, lokasi, tenaga kerja, skill dalam berkerja termasuk kategori sangat penting. Sedangkan sumber daya modal masuk ke dalam kategori penting. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa jaringan atau relationship dan informasi iklan lebih diutamakan oleh owner kedai kopi dalam mengidentifikasi peluang bisnis. 2. Seizing, owner kedai kopi berusaha merancang dan memperbaiki strategi bisnis agar dapat menangkap peluang dengan memaksimalkan sumber daya yang ii dimiliki. Modal keuangan usaha kedai kopi didapatkan dari tabungan dan investasi. Bahan baku utama biji kopi didapatkan dari petani dan toko kopi. Toko kopi disini yaitu dengan cara membeli ke coffee roastery berupa per pack, untuk pemilihan biji kopi sesuai dengan keinginan barista kedai kopi. Sedangkan untuk membeli ke petani masih berupa green bean, yang setelah itu di roasting dulu di roastety. Alat dan mesin peralatan kedai kopi diperoleh dengan cara uang sendiri dari tabungan dan investasi. Selain berfungsi sebagai produksi kedai, peralatan kedai kopi dijadikan sebuah aset kedai dimana setiap kedai kopi harus memilikinya. Sedangkan untuk mendapatkan lokasi atau tempat, pelaku usaha kedai kopi mempunyai tempat sendiri dan sewa tempat. Penentuan kebutuhan tenaga kerja yaitu dapat memperkerjakan orang terdekat seperti keluarga dan non keluarga dengan cara open hiring, penentuan tenaga kerja berdasarkan kebutuhan dan kebijakan internal organisasi kedai sendiri. Kebutuhan tenaga kerja tidak terlepas dari skill atau kapabilitas yang dimiliki sumber daya manusia antara lain pengetahuan dan pengalaman. Hubungan atau relasi diperoleh dari jaringan pemasok dan konsumen. Jaringan pemasok didapatkan dengan cara pendekatan dengan petani dan toko kopi roastery di Kota Malang. Dalam memperoleh relasi pemasok diperlukan hubungan kedekatan harmonis agar rantai pasok kedai kopi bisa berjalan baik dan lancar. Hubungan baik lainnya yang dibangun oleh kedai kopi adalah hubungan dengan pelanggan diantaranya jaringan komunitas. Informasi dan iklan diperoleh dengan cara online dan offline. Penggunaan media sosial sangat berpengaruh terhadap pengiklanan karena mayoritas pelanggan sekarang adalah pengguna aktif media sosial. 3. Strategi dalam Transforming yang dilakukan oleh owner kedai kopi, maka dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk Transforming, yaitu spesialisasi produk, segmentasi konsumen, efisiensi manajemen, dan rehabilitasi. Hampir tidak ada kedai kopi yang dapat luput dari pengaruh kemajuan teknologi dan munculnya produk-produk baru. Cepat atau lambat, hampir semua produk yang ada sekarang akan hilang dari pasar dan digantikan dengan produk-produk lain sehingga pertumbuhan dan keuntungan kedai kopi dalam jangka panjang akan tergantung dari kebijaksanaan produk yang didefinisikannya. Dalam kondisi saat ini, dimana perkembangan pasar sangat dinamis dan penuh persaingan, kedai kopi akan sulit mempertahankan eksistensinya jika hanya bertahan pada produknya yang sekarang.enaikan omzet penjualan dipengaruhi oleh owner yang melakukan transformasi pada usahanya serta mengembangkan inovasi-inovasi terbaru sesuai zaman dan keinginan konsumen.