Gerakan Literasi Perpustakaan Komunitas (Studi Fenomenologi tentang Konstruksi Makna Literasi bagi Para Pegiat Literasi Perpustakaan Jalanan di Kota Malang)

Main Author: Andini, Zendy Titis Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172849/1/Zendy%20Titis%20Dwi%20Andini.pdf
http://repository.ub.ac.id/172849/
Daftar Isi:
  • Perpustakaan jalanan tumbuh sebagai gerakan literasi yang diselenggarakan di ruang-ruang terbuka publik oleh komunitas pegiat literasi. Keresahan akan kondisi literasi di Indonesia dan kritik atas perpustakaan pemerintah mendorong para pegiat literasi untuk mendirikan perpustakaan jalanan di kota-kota di Indonesia, salah satunya Kota Malang. Perpustakaan jalanan yang aktif menggelar perpustakaannya di Kota Malang antara lain Perpustakaan Trotoar Malang, Sabtu Membaca, dan Pojok Baca Kontribusi. Praktik literasi yang dijalankan di perpustakaan jalanan memuat nilai-nilai literasi yang baru bagi dunia literasi. Hal tersebut terbentuk dari pemaknaan para pegiat literasi perpustakaan jalanan terhadap literasi yang terdiri atas proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Tujuan penelitian ini yakni untuk memahami, mendeskripsikan, dan menganalisis konstruksi makna literasi, serta mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat yang memengaruhi proses konstruksi makna para pegiat literasi perpustakaan jalanan di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada analisis data penelitian fenomenologi Creswell dengan tahapan manajemen data, pembacaan atau memoing, deskripsi pengalaman dan konteks, pengembangan pernyataan penting, penafsiran data deskripsi tekstural dan struktural, dan penyajian narasi serta visualisasi data. Berdasarkan hasil penelitian, makna literasi pada diri pegiat dikonstruksi pada setiap proses konstruksi makna. Proses eksternalisasi membentuk motif para pegiat dalam bergiat literasi, sehingga makna literasi yang dikonstruksi ialah literasi sebagai pemberdayaan. Objektivasi membangun karakteristik perpustakaan jalanan, gerakan literasi perpustakaan jalanan, dan makna literasi berdasarkan kajian literasi baru. Internalisasi menghasilkan konstruksi makna literasi sebagai nilai hidup, yakni literasi sebagai sarana pengembangan diri dan literasi sebagai kekuatan yang menggerakkan taraf hidup atau posisi sosial seseorang di masyarakat. Proses ini dipengaruhi oleh faktor pendukung konstruksi makna antara lain tingkat kesadaran sosial, integritas pegiat literasi dalam berliterasi, dan pembelajaran dialogis di perpustakaan jalanan. Faktor penghambat yang ditemukan antara lain basis keilmuan para pegiat, stigma negatif masyarakat, dan regenerasi para pegiat literasi dalam komunitas.