Minimasi Waiting Time dengan Pendekatan Value Stream Mapping dan Simulasi pada Produksi Rumah Potong Ayam
| Main Author: | Kristina, Anna |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172823/ |
Daftar Isi:
- Rumah Potong Ayam (RPA) pada CV Cupu Artama Jaya yang memproduksi produk utama yaitu karkas, boneless, dan Mechanically Deboned Meat (MDM). Permasalahan yang terjadi pada CV Cupu Artama Jaya adalah terdapatnya waiting time di alur proses produksi. Waiting time yang terjadi berupa adanya penumpukkan WIP diantara proses yang disebabkan batch transportasi dan perbedaan kecepatan material handling pada proses produksi. Dampak dari adanya waiting time menyebabkan lead time produksi menjadi lebih lama dan terdapat inventory produk setengah jadi pada lantai produksi. Produk utama yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu Mechanically Deboned Meat (MDM) karena memiliki hasil produksi tertinggi dan aliran proses terpanjang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value Stream Mapping (VSM), Process Activity Mapping (PAM), Root Cause Analysis (RCA), dan simulasi. Waktu proses produksi akan dirinci secara aktivitas dan elemen kerja yang digunakan sebagai input Current State Map (CSM) untuk mengetahui aliran proses produksi dan mengetahui lead time produksi. Pengambilan waktu menggunakan pengkuran kerja Stopwatch Time Study (STS). Waktu pada breakdown aktivitas dan elemen kerja juga digunakan untuk metode Process Activity Mapping (PAM) yang menghasilkan detail elemen kerja seperti value added, non value added, dan necessary but non value added. Root Cause Analysis (RCA) dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya waiting time. Simulasi menggunakan sofware Arena untuk mengetahui dimana dan berapa waiting time dan WIP pada alur produksi MDM. Selain itu, Arena digunakan untuk trial and error skenario untuk rekomendasi perbaikan. Terakhir pembuatan Future State Map (FSM) berdasarkan rekomendasi perbaikan. Hasil dari perhitungan PAM didapatkan aktivitas VA, NNVA, dan NVA masingmasing sebesar 490,288 menit, 84,755 menit, dan 1180,197 menit. Selain itu, juga waktu pada aktivitas operation sebesar 742,056 menit dan aktivitas delay sebesar 1000,070 menit. Sedangkan hasil dari simulasi mendapatkan WIP sebesar 7629 unit dan waiting time sebesar 1744,029 menit. Meminimasi waiting time dilakukan dengan pembuatan skenario berdasarkan alternatif-alternatif tertentu. Alternatif mengenai minimasi batch transportasi, perubahan urutan proses, dan menghilangkan proses yang tidak perlu. Pembuatan skenario sebanyak tiga skenario dan skenario yang terpilih adalah skenario I karena dapat minimasi waiting time dan WIP terbesar. Rekomendasi perbaikan lainnya untuk mendukung skenario I yaitu memperbaiki lantai produksi yang rusak dan pembuatan bak pencucian untuk satu keranjang. Skenario I yang terpilih dapat meminimasi aktivitas NVA menjadi 265,457 dan NNVA menjadi 20,099 menit. Pada aktivitas operation menjadi 497,274 menit dan aktivitas delay menjadi 265,456 menit. Selain itu, meminimasi WIP menjadi 3640 unit dan waiting time menjadi 965,355 menit. Sehingga lead time produksi mengalami penurunan dari 1657,51 menit menjadi 775,809 menit.
