Pengaruh Daya Pemanasan Gelombang Mikro Pada Serat Bambu Petung (Dendrocalamus asper) Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Bermatrik Epoxy

Main Author: Aryaswara, Lugas Gada
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172781/
Daftar Isi:
  • Tingginya limbahisisa penggunaan serat sintetis dalam industri manufaktur meningkat dalam 10 tahun terakhir dan dihasilkan limbah sebesar 40% dari bahan yang digunakan. Hal tersebut berbahaya bagi lingkungan. Kepedulian terhadap lingkungan tersebut menyebabkan perlunya pemilihan material yang eco-friendly. Sehingga pemilihan serat alam yang digunakan untuk ipenguat komposit mulai dikembangkan dan mendapatkan perhatian lebih. Bambu petung (Dendrocalamus asper) merupakan salah satu bambu yang ada di Indonesia dan ketersediaanya sangat melimpah. Selain itu bambu petung memiliki kekuatan yang baik sehingga berdasarkan karakteristiknya dan ketersediaannya mampu dijadikan sebagai bahan penguat komposit. Pada penelitian ini penguat komposit yang digunakan ialah serat bambu petung tanpa perlakuan dan serat bambu petung yang dipanasakan menggunakan gelombang mikro dengan daya 250W, 440W, dan 715W selama 15 menit pasca diberi perendaman NaOH 6% selama 1 jam. Metode pembuatan komposit yang digunakan adalah metode vacuum assisted resin infusion. Pengujian tarik dilakukan pada spesimen komposit berpenguat serat bambu petung sesuai standar ASTM D638-01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi daya pemanasan gelombang mikro menghasilkan nilai kekuatan tarik komposit yang semakin tinggi dikarenakan adhesi antara serat dengan matriks epoxy yang semakin baik. Namun peningkatan daya lebih lanjut menyebabkan serat menjadi kering dan mengalami kerusakan. Kekuatan tarik teringgi didapat pada komposit berpenguat serat bambu petung dengan daya pemanasan 440W sebesar 131,5 MPa, selanjutya pemanasan dengan daya 250W sebesar 121,3 MPa, pemanasan dengan daya 715W sebesar 114,1 MPa, dan terendah pada spesimen komposit serat bambu petung tanpa perlakuan sebesar 108,6 MPa. Berdasarkan analisa melalui hasil SEM dan foto makro menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan mengurangi cacat pull out dan debonding pada patahan komposit karena semakin meningkatnya adhesi antara serat dengan matriks epoxy. Selain itu hasil uji wettability juga menunjukkan bahwa kemampubasahan antara serat dengan matriks epoxy semakin baik seiiring meningkatnya daya pemanasan gelombang mikro.