Representasi Sosial Masyarakat terhadap Konsep Desa Wisata di Desa Wisata Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang
Main Author: | Pratiwi, Putri Ayunda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172764/ |
Daftar Isi:
- Jawa Timur memiliki potensi wisata yang sangat beragam sehingga mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Salah satu bentuk wisata yang ada di Jawa Timur adalah desa wisata. Desa wisata yang ada di Jawa Timur mengalami perkembangan yang pesat. Namun, hanya terdapat 24 desa wisata dari keseluruhan desa wisata yang ada di Jawa Timur yang secara kualitas sudah memenuhi syarat (Suharti dalam Wahyu, 2018). Salah satunya berada di Kabupaten Malang yang juga mendapatkan prestasi di tingkat nasional. Perkembangan desa wisata yang ada di Kabupaten Malang pun berkembang pesat. Pasalnya pembangunan desa wisata dijadikan sebagai salah satu strategi pemerintah Kabupaten Malang untuk mengurangi angka kemiskinan, mengoptimalkan pengelolaan pariwisata dan lingkungan. Pengembangan yang dilakukan antara di desa wisata yang satu dengan di desa wisata yang lain memiliki perbedaan, dimana pengembangan yang dilakukan harus mengacu pada sapta pesona karena sapta pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam suatu destinasi wisata. Pengembangan yang berbeda antar masing-masing desa wisata dapat menimbulkan perbedaan opini, penilaian, atau pemaknaan pada masyarakat berdasarkan pada apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan. Perbedaan opini, penilaian, atau pemaknaan yang muncul pada masyarakat dapat ditinjau menggunakan pendekatan representasi sosial. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis representasi sosial masyarakat terhadap konsep desa wisata di Desa Wisata Gubugklakah dan (2) menganalisis hubungan antara representasi sosial masyarakat dengan sapta pesona di Desa Wisata Gubugklakah. Penelitian ini dilakukan di Desa Gubugklakah dari akhir bulan Desember 2018 sampai awal bulan Februari 2019. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dalam bentuk kualitatif yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode lemmatization dan categorization untuk mendapatkan pengkategorian representasi sosial masyarakat. Kemudian data yang berupa angka dianalisis menggunakan analisis komponen utama (principal component analysis) untuk mendapatkan apa yang paling direpresentasikan oleh masyarakat terkait dengan konsep desa wisata dan analisis korelasi Spearman untuk menganalisis hubungan antara representasi sosial masyarakat dengan tujuh unsur sapta pesona. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat merepresentasikan desa wisata sebagai daya tarik wisata, indah, memiliki potensi, berkaitan dengan ekonomi ekonomi, ramai, dan sejuk. Berdasarkan hasil dari analisis komponen utama menunjukkan bahwa masyarakat lebih merepresentasikan desa wisata sebagai daya tarik wisata dan desa yang memiliki potensi. Hasil dari representasi sosial masyarakat memiliki korelasi dengan unsur sapta pesona yang ada di Desa Wisata Gubugklakah. Secara keseluruhan, korelasi ii antar representasi sosial dengan unsur sapta pesona memiliki korelasi yang sangat rendah, rendah, dan sedang. Berdasarkan hasil analisis korelasi, didapatkan sembilan hubungan yang signifikan, yaitu indah dari hasil representasi sosial dengan indah dari unsur sapta pesona, sejuk dengan indah, ramai dengan ramah, ramai dengan kenangan, potensi dengan tertib, potensi dengan indah, potensi dengan ramah, ekonomi dengan indah, dan ekonomi dengan ramah.