Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Benih Melon dengan Metode Six Sigma di PT. Sari Tani Benih Mulia Bali
Main Author: | Jola H S, Jordi Louis Frans |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172759/ |
Daftar Isi:
- Persaingan yang sangat ketat khususnya dalam hal kualitas produk, menyebabkan dunia usaha harus lebih memperhatikan teknologi dan proses produksi yang diterapkan sehingga menghasilkan kualitas produk yang baik. Pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang sering dilakukan di setiap perusahaan, apabila pengendalian kualitas yang dilakukan oleh perusahaan berjalan dengan baik, maka akan menimbulkan tambahan biaya yaitu biaya pengawasan kualitas dan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan sangat rendah atau sedikit yang mengalami kecacatan. Tujuan dilakukan penelitian adalah (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kualitas benih melon cacat di lokasi penelitian dan (2) Menganalisis level kerusakan produk dan batas kendali kerusakan benih melon di lokasi penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan mixed methods. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian di PT. Sari Tani Benih Mulia Bali antara lain (1) Wawancara, (2) Observasi, dan (3) Dokumentasi. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan judgement sampling. Pada saat melakukan pengolahan data yang diperoleh, maka digunakan analisis data terhadap jawaban dari proses wawancara dan alat bantu statistik yang terdapat pada Statitical Quality Control (SQC). Alat bantu statistik tersebut adalah dengan menggunakan peta kendali P, Diagram Pareto, dan diagram sebab-akibat. Pengendalian kualitas pada proses produksi benih melon di PT. Sari Tani Benih Mulia Bali memiliki nilai sebesar 2,83 Sigma dengan DPMO 91.714 yang diinterpretasikan bahwa dari sejuta kesempatan yang ada akan terdapat 91.714 produk yang cacat dari sejuta kesempatan dalam produksi. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa level kerusakan pada benih melon masih berada di batas kendali yang diinginkan karena nilai sigma >2 dapat dikatakan masih usaha yang bisa bersaing di Indonesia. Faktor-fakor yang mempengaruhi tingkat kerusakan pada proses produksi benih melon berdasarkan diagram sebab-akibat adalah manusia,mesin,metode, dan lingkungan. Metode Six Sigma DMAIC (Difine, Measure, Analyze, Improvement, dan Controlling) dengan menggunakan alat analisis peta kendali P, Diagram Pareto, dan Diagram Sebab-Akibat. Tujuan dari metode Six Sigma adalah untuk meminimalisir dan menghindari kecacatan dan sumber daya yang tersedia pada saat dibutuhkan oleh konsumen, hal tersebut dilakukan demi mencapai sebuah kepuasan dari konsumen. Pendeketan metode Six Sigma yang dibutuhkan untuk melakukan peningkatan tarsus-menerus adalah pendekatan yang sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan dan fakta dengan menggunakan peralatan, pelatihan dan pengukuran sehingga semua kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. Berdasarkan hasil dari alat analisis dapat diketahui bahwa mengenai peta kendali p terhadap jumlah produk rusak dapat diketahui bahwa data produksi benih melon tahun 2018 di PT. Sari Tani Benih Mulia ii terdapat tiga titik yang berada di luar garis pusat atau center line (CL). Maka dari itu, dalam proses produksi yang dilakukan PT. Sari Tani Mulia tentu mengalami penyimpangan dikarenakan adanya titik yang berfluktuasi. Hasil dari diagram pareto menunjukan bahwa kerusakan yaitu kosong merupakan jenis kerusakan terbanyak apabila dibandingkan dengan jenis kerusakan yang lain yaitu kecil dan patah, sedangkan hasil dari diagaram sebab-akibat dapat diketahui bahwa yang menyebabkan benih melon tersebut mengalami kecacatan adalah dari faktor manusia, mesin, metode, dan lingkungan. Rekomendasi yang dilakukan untuk mengatasi penyebab produk cacat pada benih melon di pt. sari tani benih mulia adalah Memberikan wawasan dan pelatihan kepada pekerja agar dapat melakukan proses penyilangan dengan benar dan tepat, melakukan pengecekan rutin dan berkala terhadap mesin dalam proses produksi benih melon,dan pemberian SOP tentang pengelolaan pascapanen tanaman melon. Six Sigma merupakan metode untuk mengendalikan dan meningkatkan produk yang sesuai standar yang telah ditentukan oleh perusahaan.