Pengaruh Temperatur Cetakan Terhadap Karakteristik Kekuatan Tarik dan Porositas Handle Rem Motor Material Daur Ulang Piston Dengan Penambahan Magnesium

Main Author: Putra, Dyan Kusuma Ristya
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172713/
Daftar Isi:
  • Menurut data yang dirilis oleh AISI pada tahun 2018 bahwa penjualan kendaraan bermotor roda dua mencapai 3.002.753 unit. Meningkatnya kendaraan bermotor akan meningkatkan pula kebutuhan aksesoris atau komponen kendaraan bermotor. Salah komponen tersebut adalah handle rem motor. Handle rem kendaraan bermotor dapat dibuat dengan kualitas dan harga yang bersaing. Salah satu cara pembuatan handle rem adalah dengan mendaur ulang piston. Piston biasanya terbuat dari paduan aluminium yaitu Al-Si. Salah satu cara untuk mendaur ulang aluminium bekas adalah dengan proses pengecoran, dimana untuk memperbaiki sifatnya dipadukan unsur lainnya yaitu magnesium. Proses daur ulang piston dapat dilakukan dengan melakukan pengecoran logam, dimana piston akan dileburkan hingga titik leburnya dan dituangkan pada cetakan. Porositas merupakan cacat yang sering terjadi pada proses pengecoran logam. Salah satu cara yang digunakan untuk mengurangi cacat porositas adalah dengan melakukan pemanasan pada cetakan. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur cetakan terhadap kekuatan tarik dan porositas handle rem hasil pengecoran logam. Pada pengecoran ini digunakan paduan aluminium dengan Silikon (Piston) dengan penambahan magnesium. Piston dan magnesium di lebur pada temperatur 750oC dilanjutkan dengan penuangan pada cetakan permanen. Pada penelitian ini dilakukan pemanasan cetakan pada temperatur 150oC, 200oC, 250oC, 300oC, dan 350oC. Penelitian dilakukan dengan menghitung angka porositas dan juga hasil pengujian kekuatan tarik. Nilai porositas didapatkan dengan melakukan uji piknometri. Pengujian kekuatan tarik dilakukan dengan standar ASTM B 557-02 dengan alat uji Universal Testing Machine Gotech GT-7001-LC01. Spesimen handle rem terlebih dahulu difinishing untuk menyamakan dimensi dari handle rem hasil pengecoran. Nilai porositas didapatkan dengan melakukan uji piknometri. Didapatkan dari uji piknometri bahwa semakin besar temperatur cetakan diamati bahwa porositas yang terbentuk semakin kecil. Selain itu pada spesimen handle rem kiri memiliki nilai porositas yang lebih besar dari handle rem kanan dibuktikan oleh porositas pada permukaan yang berdimensi lebih besar. Nilai porositas terbesar terjadi pada temperatur 150oC adalah 6.638% pada handle rem kiri dan 3.553% pada handle rem kanan. Sedangkan porositas dengan nilai terkecil terjadi pada temperatur cetakan 350 ̊C yaitu dengan besar porositas 3.012% pada handle rem kiri dan 1.519% pada handle rem kanan. Pengujian kekuatan tarik menggunakan standar ASTM B 557 – 02. Dalam pengujian kekuatan tarik didapatkan bahwa semakin tinggi temperatur cetakan menyebabkan semakin rendahnya nilai kekuatan tarik. Kekuatan tarik tertinggi didapatkan pada temperatur cetakan 150oC sebesar 279.393 Kgf/mm2 dan nilai kekuatan tarik terendah didapatkan pada temperatur cetakan 350oC sebesar 109.1 Kgf/mm2. Selain itu dilakukan juga uji field test untuk mendapatkan tegangan geser yang terjadi pada handle rem. Field test dilakukan dengan melakukan uji tarik pada handle rem dan menghitung nilai tegangan geser yang dialami spesimen. Dikarenakan patahan pada handle rem juga disebabkan oleh tegangan geser. Didapatkan bahwa semakin tinggi temperatur cetakan akan mengurangi tegangan geser. Meningkatnya kekuatan tarik dan tegangan geser seiring menurunnya temperatur cetakan disebabkan oleh, terbentuknya lapisan alumina yang semakin meningkat pula.