Analisis Diversifikasi Konsumsi Pangan Rumah Tangga Pada Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Dan Non KRPL dalam Mendukung Ketahanan Pangan (Studi di Kelompok Wanita Tani Cemara Baran, Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang)

Main Author: Maharani, Adinda Ayu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172709/
Daftar Isi:
  • Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan kemampuan rumah tangga dalam mengakses pangan secara cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggotanya. Pemanfaatan pangan merupakan salah satu elemen dari ketahanan pangan dan menjadi entry point serta sub sistem untuk memantapkan ketahanan pangan. Salah satu indikator yang sering dipakai sebagai tolak ukur kondisi pemanfaatan pangan adalah indikator yang mengukur kuantitas dan keragaman konsumsi pangan masyarakat. Kualitas sumber daya manusia dipengaruhi oleh zat gizi yang dikonsumsinya sehingga berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Keadaan gizi pada diri seseorang juga ditentukan oleh konsumsi pangan dan kemampuan tubuh menggunakan zat gizi. Memperhatikan kondisi konsumsi pangan Kota Malang yang masih dibawah capaian ideal Pola Pangan Harapan (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, 2018), salah satu kebijakan untuk mewujudkan pemantapan ketahanan pangan oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan. Tahun 2018, Badan Ketahanan Pangan melalui Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan melaksanakan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), dalam rangka mempercepat penganekaragaman pangan dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Melalui program pemanfaatan lahan pekarangan yang sangat potensial ini akan mempermudah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dengan keanekaragaman pola konsumsi yang dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Hasil penelitian Asmara, dkk (2009) menunjukkan bahwa pola konsumsi masyarakat di daerah pedesaan belum mencerminkan kondisi diversifikasi pangan yang baik dan faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap diversifikasi pangan yaitu pendidikan ibu rumah tangga, dan jumlah anggota rumah tangga. Pada penelitian lain Damari & Kissinger (2018) menunjukkan bahwa jumlah keluarga dan pendapatan memiliki peran penting dalam menentukan tingkat konsumsi baik dari segi jumlah maupun variasi yang dibeli. Sraboni et al., (2014) menyatakan pendidikan kepala keluarga memiliki efek positif dan signifikan terhadap ketersediaan kalori dan keanekaragaman pangan. Ukuran keluarga memiliki efek yang signifikan dan negatif di ketersediaan kalori perkapita tertapi memiliki efek positif dan signifikan hubungan terhadap keragaman pangan. Powell et al., (2017) menyatakan variabel yang mempengaruhi konsumsi dan keragaman makanan termasuk musim, ukuran rumah tangga, dan jenis kelamin. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis kondisi diversifikasi konsumsi pangan pada rumah tangga yang mengikuti program KRPL dan yang tidak mengikuti program KRPL. Serta menganalisis faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi tingkat diversifikasi konsumsi pangan di daerah penelitian. ii Berdasarkan penelitian terdahulu, pada penelitian ini mengambil beberapa variabel yang sama untuk diteliti. Variabel yang diteliti pada penelitian ini yaitu jumlah anggota keluarga, pendapatan rumah tangga, usia kepala rumah tangga, usia ibu rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, pendidikan ibu rumah tangga, luas lahan pekarangan yang dimanfaatkan, dummy pengetahuan gizi ibu rumah tangga. dan menambah variabel baru yaitu dummy keikutsertaan dalam program KRPL. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cemorokandang Kecamatan Kedungkandang Kota Malang dengan mengambil beberapa sampel dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Cemara Baran sebagai perwakilan program KRPL di Kota Malang atas rekomendasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang. Sedangkan untuk lokasi non KRPL adalah rumah tangga yang berdekatan dengan KWT tersebut yakni pada RT 02 RW 06 Baran Tempuran. Pengambilan sampel dilakukan dengan tujuan tertentu (purposive sampling). Sampel yang diambil berjumlah 50 rumah tangga berdasarkan perbandingan sampel yang proporsional dengan rincian 25 sampel rumah tangga yang mengikuti program KRPL dan 25 rumah tangga yang tidak mengikuti program KRPL. Penelitian ini menggunakan metode food recall 3x24 jam dari awal bulan Februari hingga akhir Maret 2019 dengan analisis kondisi diversifikasi pangan rumah tangga menggunakan Pola Pangan Harapan (PPH) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi diversifikasi pangan rumah tangga pada rumah tangga KRPL memiliki tingkat diversifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga yang tidak mengikuti program KRPL. Hal ini dapat dilihat dari capaian skor PPH rata-rata pada rumah tangga KRPL sebesar 84,9 dan non KRPL sebesar 71,7. Namun skor PPH ini masih di bawah skor ideal PPH. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tingkat keragaman konsumsi pangan di daerah KRPL maupun Non KRPL masih belum beragam. Prinsip PPH yaitu kondisi pangan beragam, bergizi dan seimbang masih belum terpenuhi. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap diversifikasi konsumsi pangan di daerah penelitian yang tercermin pada skor PPH adalah variabel pendapatan rumah tangga, usia ayah, usia ibu, dummy keikutsertaan dalam program KRPL, dan dummy pengetahuan gizi ibu rumah tangga. Variabel lainnya yaitu jumlah anggota rumah tangga, pendidikan ayah, pendidikan ibu, luas lahan pekarangan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skor PPH. Dengan demikian untuk meningkatkan pola pangan harapan di daerah penelitian diperlukan adanya pengembangan program KRPL ke kawasan yang belum mendapatkan program. Selain itu diperlukan penyuluhan dan sosialisasi secara berkelanjutan mengenai diversifikasi pangan.