Status Kerusakan Tanah Untuk Produksi Tanaman di DAS Mikro Bangsri, Kabupaten Malang
Main Author: | Ridwan, Luqman Sholahudin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172704/ |
Daftar Isi:
- Kecamatan Wajak merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Malang. Kecamatan Wajak terletak di kompleks pegunungan Tengger Semeru yang terdiri atas beberapa Gunung Api Vulkanik. Letak Kecamatan Wajak yang berada di lereng Gunung Semeru memungkinkan memiliki berbagai karakteristik lahan yang beragam. Salah satu karakteristik lahan yakni memiliki tekstur tanah berpasir dan lahan yang miring. Lahan berpasir dan miring memiliki potensi yang tinggi untuk terjadinya kerusakan tanah, erosi maupun longsor. Selain itu, saat ini banyak terjadi fenomena perubahan penggunaan lahan khususnya pada lahan hutan semakin menyusut karena pembukaan oleh masyarakat untuk dijadikan lahan pertanian. Perubahan tersebut tidak lepas dari pemanfaatan sumberdaya lahan salah satunya untuk kegiatan produksi tanaman. Kegiatan produksi tanaman saat ini cenderung kurang memperhatikan kondisi lahan dan lingkungan. Jika hal tersebut dilakukan terus menerus dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan tanah. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini untuk memetakan status kerusakan tanah untuk produksi tanaman di DAS Mikro Bangsri dengan mengacu pada PP.No. 150 Tahun 2000 terkait kerusakan tanah untuk produksi tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di DAS mikro Bangsri Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan analisis di Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2018 hingga Maret 2019. Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan untuk mengetahui kondisi aktual kerusakan tanah yang berada di lokasi penelitian. Adapun parameter yang diamati meliputi ketebalan solum, kebatuan permukaan, erosi, berat isi, tektur tanah, permeabilitas, porositas, pH, potensial redoks, daya hantar listrik (DHL), dan populasi mikroba. setelah itu, validasi data menggunakan Accuracy Assessment dengan menghitung nilai frekuensi relatif dan disusun dalam peta status kerusakan tanah. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tanah yang berada di DAS Mikro Bangsri tergolong dalam tanah rusak ringan (R.I) dengan tiga faktor pembatas kerusakan tanah meliputi tekstur tanah atau komposisi fraksi tanah (f), potensial redoks (r) dan permeabilitas (p) dengan persentase R.I. fpr (7.31%), R.I.pr (51.49%), R.I. r (8.91%) dan sisanya merupakan hutan alami dan permukiman. Hal ini dikarenakan kondisi lahan di DAS mikro Bangsri secara alami banyak didominasi oleh tanah berpasir yang bersumber dari bahan induk yang berupa pasir sehingga kerusakan tanah di lokasi penelitian faktor terbesarnya disebabkan karena lahan berpasir. Kondisi lahan yang berpasir membuat kemampuan tanah dalam menahan air menjadi rendah. Semakin tinggi kerusakan tanah dengan faktor pembatas yang banyak akan menurunkan produktivitas tanaman. Tanah tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam menyediakan air untuk menunjang pertumbuhan tanaman sehingga berakibat pada penurunan produktivitas tanaman.