Analisis Ketahanan Pangan di Kabupaten Malang
Main Author: | Widodo, Putri Damayanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172685/ |
Daftar Isi:
- Ketahanan pangan adalah kondisi berjalannya sistem ketersediaan, akses dan penyerapan dengan baik. Sub sistem ketersediaan berfungsi menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat, sedangkan sub sistem akses atau distribusi berfungsi menjamin kemampuan masyarakat dalam menjangkau pangan yang tersedia, dan sub sistem penyerapan atau konsumsi berfungsi mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan terjaga. Kabupaten Malang merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang tercatat sebagai kabupaten yang berstatus tahan pangan, namun sebanyak 12 desa dari 10 kecamatan di Kabupaten Malang masuk dalam kondisi rentan pangan dalam peta ketahanan pangan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang. Masalah kerawanan pangan di Kabupaten Malang terletak pada kesenjangan antara keadaan ketersediaan yang baik dan akses pangan yang stabil namun tidak sejalan dengan status gizi masyarakat masih rendah serta kondisi ketahanan pangan yang belum tercermin pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi masing-masing kecamatan di Kabupaten Malang berdasarkan indikator-indikator ketahanan pangan FSVA serta mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung aspek ketersediaan, akses dan penyerapan terhadap stunting di Kabupaten Malang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini pertama adalah metode penilaian setiap indikator dan komposit untuk mengetahui ketahanan pangan di Kabupaten Malang, dan kedua adalah metode analisis jalur yang digunakan karena mampu menganalisis hubungan antar variabel dan pengaruhnya secara langsung atau tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen. Serta menguji besarnya kontribusi koefisien jalur pada diagram jalur. Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder dan cross section. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data sekunder adalah kepustakaan dari berbagai instansi terkait. Hasil penelitian antara lain terdapat 4 kecamatan atau 13% yang termasuk kategori sangat tahan, 4 kecamatan atau 12% yang termasuk kategori tahan, 8 kecamatan atau 24% termasuk kategori cukup tahan, 3 kecamatan atau 9% dalam kategori agak rawan, 6 kecamatan atau 18% dalam kategori rawan dan 8 kecamatan atau 24% termasuk kategori sangat rawan. Kesimpulannya terdapat 16 atau 49% kecamatan di Kabupaten Malang termasuk dalam kategori tahan, dan 17 atau 51% termasuk kategori rawan. Berdasarkan analisis jalur didapatkan hasil bahwa konsumsi normatif (Y1), Kepala keluarga miskin (Y2) dan non irigasi (X4) terhadap stunting (Z) masing-masing berkontribusi sebesar 3 persen, 42 persen, dan 5 persen. Total dari ketiga variabel tersebut adalah 50 persen, sedangkan 50 persen lainnya dipengaruhi oleh variabel lain di luar dari ketiga variabel tersebut. Selanjutnya ketiga variabel eksogen tersebut selain berpengaruh secara individu terhadap variabel endogen juga berpengaruh secara simultan, yaitu berkontribusi sebesar 24 persen.