Efektivitas Program Dana Bergulir Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo Pada Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) (Studi Pada Desa Ngingas Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo)

Main Author: Bachtiar, Farid Yuli
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172682/
Daftar Isi:
  • Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia menjadi salah satu pertimbangan penting bagi Pemerintah Indonesia dalam pengembangan ekonomi nasional. Upaya memberdayakan UMKM di Indonesia perlu dilaksanakan sesuai kendala yang dialami oleh UMKM, salah satu kendala yang sering dialami oleh UMKM adalah keterbatasan permodalan. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo telah menyelenggarakan Program Dana Bergulir untuk penguatan modal usaha bagi UMKM di daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisi efektivitas Program Dana Bergulir Dinas Koperasi dan Usaha Mikro kabupaten Sidorjo pada UMKM serta apa saja faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah Desa Ngingas Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan model pengukuran efektivitas program menurut Sutrisno untuk menentukan fokus penelitian, fokus penelitian didasarkan pada dimensi pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, pencapaian tujuan dan perubahan nyata serta faktor pendukung dan penghambat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keberhasilan dalam dimensi pemahaman program. Dimensi ketepatan sasaran masih menunjukkan kendala sasaran yang kurang tepat dalam subyek sasaran dan besarnya jumlah yang diterima. Dimensi ketepatan waktu masih menunjukkan kendala prosedur yang lama dan tunggakan pengembalian pinjaman. Dimensi pencapaian tujuan masih menunjukkan kendala kurangnya penguatan modal yang didapatkan pada sejumlah penerima program. Dimensi perubahan nyata masih menunjukkan kendala kurangnya perubahan nyata yang didapatkan pada sejumlah penerima program. Faktor pendukung yaitu ketentuan yang meringankan masyarakat dan kebutuhan permodalan masyarakat yang tinggi. Faktor penghambat yaitu keterbatasan plafon kredit, lamanya prosedur pengajuan pinjaman ketepatan sasaran, pengembalian kredit yang macet dan kelayakan usaha dari UMKM. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti yaitu penambahan plafon kredit, perluasan media komunikasi, pengembangan atau inovasi dalam pelaksanaan program untuk menarik minat masyarakat atau mempercepat prosedur, monitoring dan evaluasi atas survei kelayakan usaha, pemberian bimbingan dan pelatihan usaha bagi UMKM yang dinyatakan belum layak dibiayai.