Perencanaan Pengembangan Potensi Ekowisata di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UB Forest

Main Author: Vitasari, Vindy Lilia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172644/
Daftar Isi:
  • Kerusakan hutan di Indonesia hampir merata diseluruh pulau yang ada semenjak era reformasi, kondisi ini disebabkan adanya kebijakan konservasi hutan ke pemanfaatan lain, lemahnya penegakan hukum, birokrasi yang korup dan persoalan kemiskinan, dilain pihak tidak adanya pengakuan keberadaan dan pemberian akses kelola masyarakat lokal menimbulkan konflik yang berdampak pada marginalisasi dan kemiskinan. Seiring berjalannya waktu saat ini pariwisata merupakan sektor yang diandalkan dalam pembangunan ekonomi. Pariwisata berupa ekowisata adalah bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natural area), memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat. Ekowisata dapat dikembangkan dalam kawasan hutan lindung, hutan produksi maupun konservasi. Pengelolaan hutan mempunyai potensi besar untuk mendapatkan manfaat secara ekonomis, nilai ekonomi yang besar akan meningkatkan kemampuan dalam memelihara dan mempertahankan keberadaan pelestarian alam. Pengembangan ekowisata di dalam kawasan hutan dapat menjamin keutuhan dan kelestarian ekosistem hutan. UB Forest sebagai KHDTK (Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus) dapat menjadikan hutan pendidikan guna menjaga kualitas, keutuhan, dan kelestarian alam dengan menjamin keterpihakan kepada masyarakat disekitar UB Forest. Hal ini harus di rumuskan suatu perencanaan dalam mewujudkan ekowisata di UB Forest. UB Forest merupakan salah satu kawasan hutan hujan tropis terdiri dari hutan produksi dan hutan lindung yang terdapat di wilayah Kabupaten Malang bagian utara. Luas areal kawasan hutan KHDTK UB Forest sesuai Surat Keputusan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : 676/MenLHK-Setjen/2015 tentang Penetapan Kawasan Hutan dengan Tujuan Kusus (KHDTK), pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi yang terletak di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur seluas ±514 hektar sebagai hutan pendidikan dan pelatihan (hutan diklat). Perihal menjadikan lingkungan hutan yang lestari di UB Forest maka harus di rumuskan suatu perencanaan dalam mewujudkan ekowisata di UB Forest dan sangat menarik untuk dikaji. Sehingga perlu diketahui bagaimana proses perencanaan pengembangan hutan ekowisata di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UB Forest? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan pengembangan hutan ekowisata di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UB Forest? Bagaimana keterlibatan stakeholder dalam perencanaan pengembangan hutan ekowisata di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UB Forest? Maka dari permasalahan yang ada tersebut, penelitian ini bertujuan: 1) Menganalisis proses perencanaan pengembangan hutan ekowisata di Kawasan ii Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UB Forest. 2) Mendeskripsikan faktorfaktor yang mempengaruhi proses perencanaan pengembangan hutan ekowisata di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UB Forest. 3) Mendeskripsikan keterlibatan stakeholder pada proses perencanaan pengembangan hutan ekowisata di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UB Forest. Penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan narasumber menggunakan teknik snowball sampling. Dengan memilih narasumber yang memiliki pengetahuan tentang penelitian yang berkaitan dan terpilih sebanyak lima narasumber. Data dikumpulkan melalui wawancara secara terstruktur dengan narasumber terpilih. Kemudian data dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif dengan model interaktif Miles and Huberman. Adapun hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah proses perencanaan ekowisata di UB Forest yaitu a) Penyiapan kondisi pemungkin pihak UB Forest menerapkan semua perundang-undangan yang berkaitan dengan ekowisata agar pengelolaan UB Forest tidak menyalahi aturan serta kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, UB Forest juga bekerjasama dengan pihak lain seperti PT. Japfa Comfeed, b) Pengembangan potensi saat ini di kawasan tersebut terdapat potensi berupa flora yakni tanaman pinus, mahoni, kopi, sayur mayur, umbi-umbian selain itu, potensi berupa cityview dan pemandangan alam sekitar serta jaraknya yang tidak jauh dari pusat kota sehingga memudahkan para wisatawan, c) Penyiapan sumberdaya UB Forest berupa peran serta masyarakat dalam membantu kebutuhan wisatawan, serta pelatihan kepada masyarakat sekitar, d) Penguatan kelembagaan bekerja sama dengan Dinas Pertanian untuk memperkuat KUD di kawasan tersebut, memperkuat kelompok tani sebagai pengganti pokdarwis, e) Penyiapan infrastruktur UB Forest akan membangun jalan, air, listrik, telekomunikasi, kantor UB Forest, post satpam, pengelolaan sampah, parkir, gudang petikemas f) Program UB Forest berupa infrastuktur, event, kampung pinus, canopy walk, insect hotel, rainbow hill, tree recreation, bamboo hotel, penanaman porang dan atsiri, g) Sosialisasi UB Forest dilakukan melalui media sosial berupa instagram, twitter, dan youtube, h) pelaksanaan kegiatan saat ini perencaan yang ada di UB Forest yang sudah dilaksanakan berupa pembangunan post satpam (petugas pengawas hutan) dan pengelolaan kopi, i) monitoring dan evaluasi UB Forest merupakan badan yang dibawahi oleh BUA (Badan Usaha Akademik) sehingga semua yang dilakukan oleh pihak UB Forest dibawah pengawasan BUA dan Rektorat. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka saran yang dapat diajukan yakni, menstabilkan pengembangan program kegiatan di kawasan UB Forest. selain itu saling menjaga koordinasi dalam hal pengawasan hutan UB Forest, bekerjasama dengan masyarakat sekitar sehingga tidak terjadi pencurian pohon ataupun pencurian barang-barang para wisatawan yang berkunjung di kawasan tersebut. Saran yang terakhir adalah menyelenggarakan kegiatan sosialisasi maupun pelatihan-pelatihan khususnya dibidang pelestarian hutan dengan masyarakat sekitar UB Forest agar tercipta lingkungan yang bersih dan nyaman.