Struktur, Perilaku, Dan Kinerja Pasar Bawang Putih Di Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang

Main Author: Cahyanto, Lutia Fadilah Septi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172626/
Daftar Isi:
  • Permintaan bawang putih dalam mengalami peningkatan pada setiap tahunnya maka memerlukan persediaan akan produk bawang putih. Peningkatan persediaan bawang putih terkendala karena tingkat produksi bawang putih dalam negeri yang yang semakin menurun. Tidak terpenuhinya permintaan dalam negeri maka pemerintah memutuskan untuk melakukan importir bawang putih yang dimana kegiatan tersebut berakibat pada semakin menurunnya produksi bawang putih dan harga jual bawang putih yang semakin menurun. Harga jual bawang putih yang semakin menurun terjadi dikarenakan perubahan harga yang diterima produsen tidak mengikuti harga yang diterima oleh konsumen. Hal tersebut bisa terjadi karena sistem pemasaran yang kurang baik, maka dari itu perlu adanya analisis pemasaran menggunakan pendekatan struktur, perilaku, dan kinerja pasar. Penelitian dilakukan di Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan cara purposive method dikarenakan lokasi penelitian tersebut merupakan daerah yang berhasil dilakukan penanaman bawang putih. Jumlah responden petani pada penelitian sebanyak 30 petani dan responden lembaga pemasaran sebanyak 1 orang. Penentuan responden dilakukan secara sensus pada responden petani dan snowball sampling pada responden pemasaran. Pada analisis data dengan menggunakan pendekatan struktur, perilaku, dan kinerja pasa, untuk pendekatan struktur menggunakan pangsa pasar, CR4, Indeks Hirschman Herfindahl, dan Indeks Rosenbulth. Pendekatan perilaku menggunakan deskriptif kualitatif pada penentuan harga, fungsi pemasaran, peran kelembagaan, dan kolusi dan taktik. sedangkan pada pendekatan kinerja pasar terdapat marjin pemasaran, farmer share, share keuntungan dan share biaya pemasaran, dan R/C rasio i viii Hasil penelitian pada analisis struktur pasar bawang putih di Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang adalah pasar monopsoni, yang menyebabkan posisi tawar petani bawang putih rendah atau dapat dikatakan sebagai price taker. Tidak ada diferensiasi produk pada pemasaran produk bawang putih dikarenakan adanya perjanjian antara petani dengan pembeli. Pada hambatan masuk keluar pasar, pedagang baru tidak bisa mengikuti aturan main yang telah dilakukan pada pedagang sebelumnya yang berakibat pada menurunnya produksi bawang putih serta banyaknya keluhan dari petani. tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh petani rendah, dimana hal tersebut menjadikan petani memiliki posisi daya tawar yang rendah. Pada analisis perilaku pasar bawang putih di Deda Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang pada penentuan harga jual ditentukan oleh pembeli atau petani hanya sebagai price taker saja. Petani hanya melakukan fungsi pertukaran dan fungsi fasilitas, sedangkan pembeli melakukan semua fungsi pemasaran mulai dari fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Peran kelembagaan yang terjadi pada saat penelitian adalah adanya perjanjian yang telah dibuat dan disepakati oleh kedua belah pihak maka tidak ada masalah yang terjadi. Kolusi dan tatik tidak terjadi pada pemasaran bawang putih di Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Pada pendekatan kinerja pasar menghasilkan marjin pemasaran, farmer share, share biaya pemasaran dan share keuntungan, dan kelayakan usaha bawang putih. Pada kinerja pasar bawang putih di Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang didapatkan dua saluran pemasaran, dimana pada kedua saluran tersebut dapat dikatakan sistem pemasarannya sudah efisien. Sistem pemasaran yang sudah efisien terlihat dari rantai pemasaran yang pendek dan nilai R/C rasio yang leih dari 1. Selain itu nilai keuntungan yang didapatkan oleh produsen benih bawang putih selaku pelaku pasar sudah cukup menguntungkan.