Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas dalam Upaya Peningkatan Pengendalian Intern (Studi Kasus pada Perusahaan Jasa PT Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya)
Main Author: | Lailil, Nur Ana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172608/1/Nur%20Ana%20Lailil.pdf http://repository.ub.ac.id/172608/ |
Daftar Isi:
- Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas berperan penting untuk keberlangsungan PT Angkasa Pura I (PERSERO) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandaudaraan dan berkaitan dengan bandar udara di wilayah indonesia timur, salah satunya anak perusahaannya adalah PT Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dikarenakan besaran nilai dari beberapa transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang terhitung hingga ratusan juta rupiah, serta beberapa permasalahan yang ditemukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian yang dapat mempengaruhi berjalannya sistem akuntansi perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaa dan pengeluaran kas pada PT Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya. Selain itu untuk mengetahui dan menjelaskan sistem akuntansi yang diterapkan dan disesuaikan dengan unsur-unsur pegendalian intern. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif betujuan mendeskripsikan gambaran dari situasi yang terjadi. Dilakukan analisis dari permasalahan yang ditemui dan mendeskripsikan data yang didapat dari wawancara, dokumen perusahaan dan dokumen lainnya. Memberikan kesimpulan dan saran untuk pembenahan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi kelancaran bagan alir dokumen perusahaan. 1) Penulisan nomor urut voucher yang belum bernomor urut cetak. 2) Terdapat perbedaan otorisasi pada cek pengeluaran yang membuat ketidak-jelasan atas pihak yang bertanggung jawab. 3) Pada penerimaan kas tunai pada izin prinsip terdapat rentang waktu antara tanggal pengakuan pendapatan dan pembayaran yang dilakukan oleh pihak ekstern, ini hampir sama dengan piutang. 4) Tidak terdapat fungsi gudang pada setiap bagan alir prosedur perusahaan. 5) Disetiap voucher tidak diberi cap “Lunas”. Berdasarkan beberapa kelemahan tersebut disarankan beberapa perbaikan: 1) Melakukan penomoran dokumen dengan bernomor dicetak. 2) Cek pengeluaran diotorisasi oleh staff yang membuat dan pihak yang berwenang. 3) Pendapatan izin prinsip digolongkan ke sistem penerimaan kas dari piutang. 4) Menambah fungsi gudang pada setiap bagan alir dokumen. 5) Memberikan cap “Lunas” pada setiap voucher yang dikeluarkan perusahaan. Perbaikan tersebut disarankan untuk mendukung pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas dalam upaya meningkatkan pengendalian intern perusahaan yang baik.