Perencanaan Kapasitas Produksi AC (Air Conditioner) dengan Metode Rough Cut Capacity Planning di PT. INKA
Main Author: | Wardani, Anggraini Wisnu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1726/1/ANGGRAINI%20WISNU%20WARDANI.pdf http://repository.ub.ac.id/1726/ |
Daftar Isi:
- Kenaikan jumlah penumpang kereta api dari tahun 2013 sampai 2015 cukup signifikan, dari tahun 2013 – 2014 naik sebesar 28% dan dari tahun 2014 – 2015 naik sebesar 17%. PT. INKA yang merupakan produsen tunggal kereta api menerima permintaan pembuatan kereta di tahun 2017 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Fasilitas didalam garbong kereta khususnya kereta penumpang adalah AC (Air Conditioner). AC kereta penumpang tahun 2017, berbeda dari yang AC sebelumnya. Perbedaanya yaitu ukuran AC tahun 2017 dua kali lebih besar dibandingkan AC sebelumnya sehingga dalam 1 gerbong akan dipasang 1 buah AC saja. Saat ini, workshop AC mampu merakit 220 unit AC sedangkan target pembuatan kereta penumpang sebanyak 510 gerbong dan workshop AC harus membuat sesuai dengan jumlah kereta penumpang yaitu 510 unit AC. Kapasitas tersedia saat ini lebih rendah dibandingkan permintaan kereta jika tidak teratasi akan berdampak pada keterlambatan pengiriman gerbong dan akan dikenakan denda dari konsumen. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kerja untuk mengetahui kapasitas yang dibutuhkan untuk merakit AC sesuai target 2017. Aktivitas pengukuran waktu kerja dalam penelitian ini dilakukan secara langsung pada 10 workstation perakitan AC dengan menggunakan metode Stopwatch Time Study. Perhitungan waktu standar pada perakitan AC dimulai dengan menyusun elemen kerja. Kemudian menetapkan nilai kelonggaran berdasarkan rekomendasi ILO (International Labour of Organization), sedangkan dalam menentukan nilai Performance Rating menggunakan Westinghouse’s. Perhitungan dan perencanaan kebutuhan kapasitas dihitung menggunakan metode Rough Cut Capacity Planning dengan menggunakan teknik Bill of Labour. Hasil perhitungan kapasitas setiap minggu terdapat beberapa elemen kerja yang belum bisa memenuhi kapasitas yang dibutuhakan sesuai dengan target tentative schedule yang telah dibuat oleh PT INKA. Terdapat 7 elemen kerja yang masih mengalami kekurangan kapasitas tersbesar. Strategi pemenuhan kapasitas sesuai target tahun 2017 yaitu dengan penambahan jam lembur atau over time tetapi masih mengalami kekurangan kapasitas kemudian ditambah alternatif over time + ekstra day (jam lembur di hari Sabtu). Menggunakan alternatif over time + ekstra day masih mengalami kekurangan kapasitas kemudian dilakukan alternatif over time + ekstra day + penambahan alat dan pekerja pada beberapa workstation yang selisih kapasitasnya masih besar dan masih mengalami kekurangan kapasitas, alternatif selanjutnya adalah melakukan revisi tentative schedule dari alternatif ketiga sehingga kapasitas yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Alternatif lain selain keempat alternatif sebelumnya yaitu penambahan shift kerja tetapi dengan alternatif ini masih mengalami kekurangan kapasitas lalu dikombinasikan dengan penambahan alat dan tenaga kerja. Hasil perhitungan dengan menggunakan beberapa strategi tersebut dapat memenuhi kapasitas yang dibutuhkan sesuai target tahun 2017 dan terdapat sisa jam yang digunakan jika terjadi keterlambatan kedatangan komponen atau material AC.