Penapisan Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB) pada Limbah Agroindustri Tebu untuk Mengendalikan Fusarium moniliforme Penyebab Penyakit Pokahbung

Main Author: Crismin, Hanna Nurul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172584/
Daftar Isi:
  • Gula merupakan komoditas utama dalam program pemerintah menuju kedaulatan pangan, namun produksi gula nasional belum mampu memenuhi jumlah permintaan, sehingga pemerintah melakukan impor gula untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Serangan penyakit pokahbung dan defisiensi fosfat adalah 2 dari beberapa penyebab rendahnya produktivitas tebu yang secara langsung menurunkan rendemen. Penerapan PHT dengan memanfaatkan Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB) yang berperan sebagai bioprotektor dan pupuk hayati dapat menjadi upaya peningkatan produktivitas tebu. Bagas merupakan limbah agroindustri tebu yang berpotensi mengandung mikroorganisme indigenous yang dapat berperan sebagai PGPB. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi bakteri pada bagas sebagai PGPB dan mengkarakterisasi genus bakteri PGPB tersebut. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan 1 Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan November 2018 - Februari 2019. Penelitian terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan yang terdiri dari tahap eksplorasi bakteri, purifikasi, penapisan bakteri antagonis, uji kemampuan antagonisme bakteri, penapisan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), dan karakerisasi morfologi dan biokimia bakteri, serta tahap analisis hasil penelitian. Rancangan yang digunakan dalam uji kemampuan antagonisme bakteri adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 perlakuan yang terdiri dari 1 kontrol negatif menggunakan aquades, 1 kontrol positif menggunakan fungisida berbahan aktif Mankozeb dengan konsentrasi 3 g/l, dan 10 perlakuan bakteri antagonis dengan 3 ulangan. Hasil pengamatan dianalisis ragam menggunakan aplikasi SPSS, apabila terdapat perbedaan nyata maka dilakukan uji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 27 bakteri antagonis dan 32 bakteri pelarut fosfat dari 52 bakteri hasil eksplorasi yang berasal dari 4 sampel bagas tebu. Sepuluh bakteri dengan kemampuan antagonisme tertinggi adalah isolat B5, C1(1), C1(2), D1, D10, E1, E4, E7, E8, dan E16 yang selanjutnya di uji kemampuan antagonis. Hasil analisis ragam menunjukkan isolat bakteri E16 memiliki kemampuan antagonisme tertinggi dengan persentase penghambatan sebesar 57%, sedangkan persentase terendah dimiliki oleh isolat E4 yaitu sebesar 21%. Persentase penghambatan dari isolat E16, D10, dan E1 lebih besar dibandingkan dengan perlakuan fungisida, sehingga secara in vitro beberapa bakteri bagas tebu lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan F. moniliforme dibanding fungisida. Isolat bakteri terbaik adalah isolat E1 dari genus Pantoea yang memiliki indeks pelarutan fosfat tertinggi yaitu sebesar 3,7 dan kemampuan antagonisme yang tinggi pula yaitu sebesar 45%. Pengujian biokimia bakteri yang meliputi uji Gram, uji pertumbuhan anaerobik, dan uji pertumbuhan bakteri di media YDC, menunjukkan 5 dari 10 bakteri PGPB termasuk kedalam genus Erwinia, dan 5 lainnya termasuk kedalam genus Pantoea.