Peran Zeolit Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung dan Sifat Kimia Tanah Residu pada Lahan Terdampak Erupsi Gunung Kelud
Main Author: | Nova, Syahida Ari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172563/ |
Daftar Isi:
- Letusan Gunung Kelud pada tahun 2014 berdampak pada lahan pertanian di Kecamatan Ngantang. Bahan letusan yang masih segar memiliki ketersediaan hara yang rendah dan berpotensi tinggi terjadi kehilangan hara akibat tekstur tanah yang kasar. Guna mencegah kehilangan hara dalam tanah, diperlukan bahan pendamping pupuk yang mampu menyimpan sementara dan melepaskan kembali hara sehingga pemupukan menjadi efisien. Pemberian zeolit yang dikombinasikan dengan dosis pupuk anorganik diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan hara dan serapan hara dalam mendukung pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang selama 6 bulan (November-April 2018). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Perlakuan berupa kombinasi dosis pupuk anorganik 100%, 70%, dan 40% dari dosis anjuran (400 kg ha-1 Urea, 150 kg ha-1 SP-36, dan 75 kg ha-1 KCl) serta zeolit (10 t ha-1). Pupuk anorganik diberikan pada 7 HST, 21 HST, dan 35 HST. Pertumbuhan tanaman (tinggi dan diameter batang) diamati pada tiap minggu. Sifat kimia tanah (pH, KTK, C-organik, N total, P tersedia, K tersedia) dan serapan hara N, P, K tanaman jagung dianalisa pada awal dan akhir percobaan. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi pupuk anorganik dan zeolit berpengaruh sangat nyata terhadap KTK, C-organik, residu P tersedia tanah, serapan N dan serapan K tanaman namun tidak berpengaruh nyata terhadap pH, residu N total, residu K tersedia tanah dan serapan P tanaman. Pemberian zeolit pada dosis 100% pupuk anorganik meningkatkan serapan N (26%) dan efisiensi pemupukan N (25%) serta serapan P (11%) dan efisiensi pemupukan P (10%), tetapi tidak pada serapan K dan efisiensi pemupukan K. Pemberian zeolit pada dosis 70% pupuk anorganik meningkatkan serapan P (22%) dan efisiensi pemupukan P (29%), tetapi tidak meningkatkan serapan serta efisiensi pemupukan N dan K. Pemberian zeolit pada dosis 40% pupuk anorganik meningkatkan serapan P (22%) dan efisiensi pemupukan P (51%) serta serapan K sebesar (5%) dan efisiensi pemupukan K (67%), tetapi tidak meningkatkan serapan N dan efisiensi pemupukan N. Pemberian zeolit pada dosis 40% pupuk anorganik meningkatkan tinggi tanaman pada 14-63 HST dan diameter batang pada 14-49 HST.