Peran Modal Sosial Dalam Pengembangan Desa Tangguh Bencana Di Desa Pandansari (Studi Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang)
Main Author: | Rahman, Zahidur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172560/1/ZAHIDUR%20RAHMAN%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/172560/ |
Daftar Isi:
- Bencana adalah serangkaian kejadian yang memiliki dampak dan risiko terhadap keberlangsungan hidup masyarakat dan Indonesia merupakan Negara yang memiliki tingkat terjadinya bencana cukup tinggi sehingga membuat pemerintah harus mengambil tindakan dalam menanggulangi bencana tersebut. Oleh sebab itu pemerintah mengambil langkah dalam upaya mengurangi risiko bencana yaitu pengembangan desa tangguh bencana merupakan. Dalam pengembangan desa tangguh bencana modal sosial merupakan salah satu faktor penting yang harus diterapkan, karena dalam modal sosial terdapat beberapa unsur yang dinilai memiliki pengaruh besar dalam pencapaian tujuan dari pengembangan desa tangguh bencana yaitu menciptakan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana. Adapun unsur tersebut adalah kepercayaan (trush), kelembagaan, jaringan (network) dan norma atau nilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dibatasi oleh fokus penelitian yaitu: 1. proses pengembangan desa tangguh bencana yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang di desa Pandansari, Kecamatan Ngantang yang terkena dampak bencana letusan gunung Kelud; dan 2. Peran modal sosial (social capital) dalam pengembangan desa tangguh bencana di desa Pandansari, Kecamatan Ngantang yang terdampak bencana letusan gunung Kelud, meliputi: Kepercayaan, Kelembagaan, Jaringan dan Norma. Adapun analisis yang digunakan adalah Miles, Huberman dan Saldana dengan tahap pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, modal sosial memiliki peran penting dalam pengembangan desa tangguh bencana di Desa Pandansari. Hal ini dikarenakan dalam pengembangan desa-desa yang tangguh bencana memerlukan kepercayaan, hubungan atau jejaring antar lembaga baik dari pemerintah, sektor swasta dan kelompok masyarakat yang mana kebutuhan dari proses tersebut berada dalam modal sosial. Sehingga membuat keberadaan modal sosial sangat dibutuhkan dalam proses pengembangan desa tangguh bencana khususnya di Desa Pandansari. Sehubungan dengan pembahasan diatas saran yang dapat diberikan adalah untuk meningkatkan penerapan modal sosial diantaranya kepercayaan antara pemangku kepentingan (stakeholder) baik dari pemerintah maupun masyarakat serta memperluas jaringan yang ada guna tercapainya proses pembangunan desa tangguh yang bertujuan untuk membuat masyarakat siap dan tangguh dalam menghadapi bencana.