Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham DalamSistem Peringatan Dini (Studi Pada Lima Negara ASEAN)

Main Author: Prowanta, Embun
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172509/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel ekonomi makro (produk domestik bruto, inflasi, nilai tukar, suku bunga, cadangan devisa, transaksi berjalan, ekspor-impor), yang digunakan sebagai variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham lima negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand), yang kemudian digunakan untuk membentuk sistem peringatan dini (SPD) untuk setiap negara ASEAN. Penelitian ini juga mengidentifikasi sensitivitas negara-negara ASEAN terhadap perubahan variabel makro yang mempengaruhi indeks harga saham berdasarkan simulasi sistem peringatan dini. Metode regresi berganda diterapkan pada data panel untuk menguji variabel makroekonomi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap indeks harga saham sebagai variabel dependen. Variabel makroekonomi yang secara signifikan mempengaruhi indeks harga saham digunakan berdasarkan Sistem Peringatan Dini. Metode Markov Switching digunakan untuk menentukan ambang indeks harga saham lima negara ASEAN, di mana 0 adalah bearish dan 1 adalah bullish. Jika hasil perhitungan lebih rendah dari ambang, 0 (nol) diberikan, menunjukkan bahwa indeks harga saham adalah bearish, Jika hasil perhitungan lebih tinggi dari ambang, 1 (satu) diberikan, menunjukkan bahwa indeks harga saham adalah bullish. Metode Multiple Discriminant Analysis (MDA) digunakan untuk membentuk Sistem Peringatan Dini untuk setiap negara ASEAN-5, yang kemudian disimulasikan untuk melihat sensitivitas dan perilaku negara-negara ASEAN-5 terhadap indeks harga saham ketika variabel makroekonomi berubah. Metode Autoregressive Integrated Moving-Average (ARIMA) digunakan untuk menguji Sistem Peringatan Dini dan memprediksi indeks harga saham negara-negara ASEAN-5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk domestik bruto, inflasi, nilai tukar dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham di lima negara ASEAN, namun cadangan devisa, rekening giro dan ekspor-impor tidak berpengaruh. Berdasarkan hasil simulasi, semua indeks harga saham negara-negara ASEAN-5 sensitif terhadap perubahan variabel makroekonomi (produk domestik bruto, inflasi, nilai tukar dan suku bunga).Hasil prediksi ARIMA menunjukkan bahwa indeks saham Indonesia, Filipina dan Thailand cenderung bullish sementara indeks saham Malaysia dan Singapura cenderung bearish.