Analisis Biaya Produksi Dan Keuntungan Penjualan Kapal Karena Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Dan Inflasi (Studi Pada Pt Pal Indonesia Persero)

Main Author: Rokhman, Moh Arif
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172483/1/MOH%20ARIF%20ROKHMAN%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/172483/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan inflasi pada biaya produksi dan keuntungan penjualan kapal di PT PAL Indonesia (Persero). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan menggunakan teknik triangulasi teknik yaitu gabungan dari wawancara semi-terstruktur, observasi pasif dan dokumentasi kepada PT PAL Indonesia (Persero). Fokus penelitian pada penelitian ini adalah dampak fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan inflasi terhadap biaya produksi dan keuntungan penjualan kapal yang meliputi: 1) Proses pembuatan anggaran biaya produksi dan pemilihan supplier bahan baku; 2) Negosiasi dan kontrak kerjasama dengan pihak pemesan kapal; 3) Keuntungan atau kerugian perusahaan berdasarkan waktu pengadaan dan pembayaran karena adanya fluktuasi nilai tukar; 4) Inflasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar dan inflasi memiliki dampak baik dan buruk. Dampak baik atau buruk akan terjadi pada kondisi sebagai berikut. Pada tahap awal adalah proses pemilihan supplier bahan baku. Pemilihan supplier harus berdasarkan maker list yang tercantum. Maker list yang tercantum adalah setara, yang artinya memiliki kapabilitas yang sama atau mirip; hasil negosiasi dan kontrak dengan pihak pemesan kapal bisa memiliki dampak baik, jika kedua belah pihak sepakat untuk melakukan evaluasi harga ketika terjadi fluktuasi nilai tukar yang terlalu tinggi sesuai dengan kesepakatan, begitu juga sebaliknya; melemahnya nilai tukar rupiah tidak selalu membuat kerugian. Apabila kontrak pembayaran menggunakan dolar, kemudian ketika pengadaan bahan baku dolar rendah dan ketika pembayaran dolar menguat, maka perusahaan akan diuntungkan dan begitu juga sebaliknya; inflasi yang rendah akan memiliki pengaruh yang baik karena ketika ekonomi lancar maka hal tersebut akan memicu perusahan yang butuh kapal untuk melakukan pesanan, sedangkan inflasi yang tinggi memiliki pengaruh buruk karena akan membuat pesanan sepi dan pada kondisi inflasi yang tinggi berpotensi terjadi pemutusan hubungan kerja karyawan.