Perencanaan Obyek Wisata Pantai Dalam Perspektif Good Governance (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah)

Main Author: Fahmi, Ahmad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172441/
Daftar Isi:
  • Latar belakang penelitian ini adalah adanya Otonomi Daerah yang merupakan salah satu kebijakan merubah sistem sentralistik menjadi desentralistik dengan memberikan kewenangan kepada daerah untuk membangun wilayahnya dengan menggali potensi yang dimiliki dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pelaksanaan perencanaan yang ada harus mempertimbangkan aspek ruang lingkup lebih luas berdasarkan pada tujuan dan sasaran, mempertimbangkan usulan dari bawah (Bottom Up) dan dari pemerintah (Top Down) dengan melibatkan stakeholders baik pemerintah, pihak swasta dan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip Good Governance sebagai paradigma baru dalam tata kelola pamerintahan yang baik. Penulisan Tesis dengan judul Perencanaan Obyek Wisata Pantai Dalam Perspektif Good Governance (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah). Rumusan masalah dalam penelitian ini: Bagaimana potensi wilayah dan kondisi obyek wisata pantai Ujung Pandaran sebagai dasar perencanaan? Bagaimana proses perencanaan obyek wisata pantai Ujung Pandaran dalam perspektif Good Governance? Aktor yang berperan dan peran masing-masing para aktor pada perencanaan obyek wisata pantai Ujung Pandaran dalam perspektif Good Governance?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menganalisa, menginterpretasikan dan mengetahui tentang potensi wilayah dan kondisi obyek wisata pantai Ujung Pandaran sebagai dasar perencanaan; proses perencanaan obyek wisata pantai Ujung Pandaran serta aktor yang berperan dan peran masing-masing para aktor pada perencanaan obyek wisata pantai Ujung Pandaran. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian deskristif dengan tehnik pengumpulan data dari wawancara, observasi dan studi analisis dokumen serta menggunakan analisis data model interaktif (Matthew B Miles, A Michael Huberman dan Johnny Saldana, 2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan obyek wisata pantai Ujung Pandaran belum didasarkan sepenuhnya pada potensi wilayah dan masalah serta sumber daya yang ada dengan mempertimbangkan ruang lingkup aspek yang lebih luas melalui survey, riset dan hasil analisis; Kondisi fasilitas sarana prasarana obyek wisata secara keseluruhan baik dari segi kualitas maupun kuantitas masih kurang dan perlu merencanakan program pemeliharaaan fungsional aksesibilitas jalan serta menerapkan sistem/teknologi transportasi dengan membuka jalur/rute khusus menuju obyek wisata pantai Ujung Pandaran; Proses perencanaan, tahapan dan prosesnya menggunakan kombinasi/gabungan antara sistem Top Down Planning dan Bottom Up Planning, tetapi yang lebih mendominasi adalah Top Down Planning; Faktor pendukung adalah kelembagaan/institusi, masyarakat nelayan, budaya masyarakat, sumber daya alam; sedangkan faktor penghambat adalah keterbatasan anggaran dana, sumber daya aparatur, koordinasi lintas sektor; Aktor yang berperan dalam proses perencanaan lebih bersifat sektoral dari pihak pemerintah; Masyarakat terlibat dan berperan dalam proses penyusunan perencanaan dengan berpartisipasi melalui forum musrenbang, tetapi program kegiatan yang turun ke masyarakat masih terdapat ketidaksinkronan bahkan belum dapat mengakomodir usulan yang disampaikan oleh masyarakat; Sedangkan untuk pihak swasta tidak dilibatkan dalam proses perencanaan, keterlibatan dan peran pihak swasta hanya sebatas pada saat pada mengikuti proses lelang/tender pelaksanaan kegiatan pekerjaan fisik saja, untuk proses penyusunan perencanaan sama sekali tidak terlibat.