Pengelolaan Aset Desa Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Studi Pada Desa Tejoasri Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan)

Main Author: Handayani, Ani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172408/
Daftar Isi:
  • Pengelolaan aset desa merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh seluruh pemerintah desa. Pelaksanaan yang dilakukan harus disesuaikan dengan pedoman yang telah ditetapkan agar mampu menghasilkan pendapatan yang dapat meningkatkan pemasukan desa. Namun, masih terdapat beberapa aset di Desa Tejoasri yang belum dikelola dengan maksimal sehingga belum dapat meningkatkan pendapatan desa. Maka dalam pengelolaan aset desa dibutuhkan proses pengelolaan aset desa yang meliputi perencanaan, penggunaan atau pemanfaatan, evaluasi dan pengamanan atau pengawasan yang baik agar aset desa yang telah dimiliki mampu di optimalkan pemerintah desa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian sebagai batasan dalam penelitian ini adalah (1) pengelolaan aset desa dalam meningkatkan pendapatan asli desa studi pada Desa Tejoasri Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan yang meliputi beberapa aspek yakni perencanaan, penggunaan atau pemanfaatan, evaluasi dan pengamanan atau pengawasan, (2) faktor penghambat dan pendukung pengelolaan aset desa dalam meningkatkan pendapatan asli desa di Desa Tejoasri Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan. Lokasi penelitian ini berada di Desa Tejoasri dengan situs penelitian di kantor Desa Tejoasri. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model interatif dari Miles, Huberman dan Saldana yang meliputi beberapa tahap yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan aset desa di Desa Tejoasri, mulai dari proses perencanaan sudah dilakukan dengan cukup baik yakni dengan melihat kondisi aset dimasa lalu, masa sekarang dan masa mendatang agar dapat ditentukan rencana dalam pengelolaan aset. Dari proses penggunaan atau pemanfaatan, pengelolaan aset desa belum dilakukan dengan baik pada sumber air. Karena pengorganisasian sumber air yang tidak jelas menyebabkan pengelolaan Hippam terhambat dan mendapat komplain dari masyarakat, sehingga pengelolaan sumber air kurang berkontribusi terhadap pendapatan desa. Dari proses evaluasi, proses tesebut sudah dilakukan akan tetapi proses evaluasi belum berdampak signifikan terhadap pengelolaan aset desa. Sehingga belum memiliki kemajuan dalam pengelolaan aset desa. Sedangkan dari vii proses pengamanan atau pengawasan, proses tersebut dilakukan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal dari pemerintah desa, akan tetapi masih terdapat aset yang belum meiliki sertifikat tanah sehingga belum terlindungi oleh kekuatan hukum. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan faktor penghambat dalam pengelolaan aset desa yakni sumber daya manusia dan keterbatasan anggaran dalam pengelolaan aset desa, Sedangkan faktor pendukungya berupa dorongan dari pemerintah desa untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat desa. Untuk menangani permasalahan tersebut, Pemerintah Desa Tejoasri perlu megadakan pelatihan terhadap masyarakat agar mampu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang mengelola aset desa. Selain itu, perlunya pengalokasian dana lebih untuk pengadaan aset yang nantinya mampu menunjang peningkatan pemasukan desa. Pemerintah Desa Tejoasri juga perlu melakukan evaluasi rutin dan menerapkannya agar mampu memberikan perubahan dalam pengelolaan aset desa dan pengoptimalan pendapatan desa.