Analisis Perbedaan Reaksi Pasar Sebelum Dan Sesudah Peristiwa Politik Pilkada Serentak Tahun 2018 (Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Advertising, Printing, And Media Yang Listed Di Bursa Efek Indonesia)
Main Author: | Yolla, Reygina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172395/1/REYGINA%20YOLLA%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/172395/ |
Daftar Isi:
- Keberhasilan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari adanya peran pasar modal di dalamnya. Pasar modal memiliki fungsi sebagai wadah pendanaan dari pihak-pihak surplus untuk pihak yang membutuhkan dana. Pasar modal merupakan instrumen ekonomi yang dapat dipengaruhi oleh berbagai pengaruh peristiwa yang ada, baik dari pengaruh ekonomi, maupun non ekonomi. Peristiwa tersebut mengandung informasi yang dapat mempengaruhi prospek pertumbuhan perusahaan. Informasi yang terkandung dalam suatu peristiwa tersebut akan digunakan investor untuk menentukan kebijakan dalam berinvestasi. Informasi yang bersifat non ekonomi tidak berpengaruh secara langsung, namun dapat mempengaruhi aktivitas di pasar modal. Peristiwa non ekonomi yang dapat mempengaruhi pasar modal salah satunya adalah peristiwa politik. Pilkada Serentak tahun 2018 merupakan peristiwa politik yang diasumsikan dapat memberikan reaksi terhadap Bursa Efek Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan pasar modal di Indonesia. Perusahaan sub sektor advertising, printing, and media dinilai merupakan salah satu sektor yang sangat merasakan dampak dari adanya peristiwa Pilkada Serentak, sehingga penelitian ini ingin membuktikan apakah Pilkada Serentak berpengaruh terhadap saham-saham sub sektor advertising, printing, and media. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal return dan trading volume activity dengan menggunakan 15 perusahaan sub sektor advertising, printing, and media menjadi sampel penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah event study. Penelitian ini menggunakan 10 hari bursa yang meliputi 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah peristiwa sebagai periode penelitian. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda paired sample t-test. Hasil uji paired sample t-test menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa politik Pilkada Serentak. Hal tersebut berarti bahwa Pilkada Serentak tidak mampu membuat investor memberikan banyak reaksi terhadap saham-saham sub sektor advertising, printing, and media. Pengujian paired sample t-test menunjukan pula hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap trading volume activity antara sebelum dan sesudah peristiwa politik Pilkada Serentak. Hal tersebut berarti bahwa peristiwa politik Pilkada Serentak tidak cukup mengandung informasi yang dapat mempengaruhi perubahan volume perdagangan saham-saham sub sektor advertising, printing, and media.