Analisis Cultural Barrier Pada Karyawan Lokal (Studi pada PT. Otsuka Indonesia Malang)

Main Author: Shabrina, Fathia Alya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/172289/1/Fathia%20Alya%20Shabrina.pdf
http://repository.ub.ac.id/172289/
Daftar Isi:
  • Meluasnya pasar dalam bisnis internasional menjadikan perusahaan membuka anak perusahaan di luar negeri. Banyaknya perusahaan multinasional yang ada di Indonesia membuat persatuan budaya antar budaya luar dengan budaya Indonesia. Perbedaan budaya ini tentu saja tidak mudah bagi perusahaan multinasional karena adanya cultural barrier atau hambatan budaya. Cultural barrier dapat mengganggu komunikasi lintas budaya antara karyawan lokal dengan ekspatriat yang apabila tidak berjalan dengan baik, dapat mengganggu hubungan kerja sehingga tujuan perusahaan tidak dapat terpenuhi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan terjadinya cultural barrier dengan komunikasi lintas budaya dan hubungan kerja antara karyawan lokal dan ekspatriat dari sudut pandang karyawan lokal pada PT. Otsuka Indonesia Malang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan triangulasi yang dilakukan kepada tiga orang karyawan lokal serta dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi (digunakan untuk mengecek keabsahan data), reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cultural barrier terjadi pada PT. Otsuka Indonesia Malang namun tidak mengganggu hubungan kerjasama antara karyawan lokal dengan ekspatriat. Perbedaan bahasa merupakan cultural barrier yang disadari dan memiliki hambatan yakni pronunciation ekspatriat dan perbendaharaan kata yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sedangkan sikap etnosentrisme tidak ditunjukkan oleh ekspatriat dan perbedaan perilaku juga tidak menjadi hambatan dalam berinteraksi. Komunikasi lintas budaya verbal terjalin dengan efektif dan mendapatkan bantuan oleh komunikasi nonverbal seperti perilaku kinesik, proxemics, dan paralanguage juga komunikasi visual menggunakan media gambar. Hubungan kerja karyawan lokal dengan ekspatriat hingga saat ini terbilang sangat harmonis karena tidak pernah ada konflik yang disebabkan oleh cultural barrier karena peran perusahaan dalam menyediakan program training dan sekolah bahasa bagi karyawan lokal.