Pengaruh Temperatur Pirolisis pada Physical dan Chemical Properties (Analisis GC-MS) Bahan Bakar Minyak Hasil Pirolisis Plastik Polyethylene Terephthalate (PET)
Main Author: | Pradana, Nicky Putra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/172130/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mendeskripsikan pembentukan dan sifat fisik dari minyak hasil pirolisis plastik polyethylene terephthalate (PET). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik (densitas, viskositas, titik nyala api, nilai kalor, dan angka oktan) bahan bakar minyak hasil pirolisis plastik PET dengan persebaran temperatur senilai 300, 350, 400, 450, dan 500 °C. Sifat fisik tersebut selanjutnya dibandingkan dengan bahan bakar pada umumnya antara lain kerosene, gasoline, dan diesel untuk menguji kelayakan sebagai bahan bakar alternatif. Metode penelitian yang dilakukan secara eksperimental serta diiringi dengan pengujian gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS), pengujian angka oktan, dan pengujian sifat fisik diharapkan memberikan analisis data dan pembahasan yang akurat dan komprehensif. Di antara faktor lain, temperatur pirolisis menjadi faktor paling krusial dalam pembentukan produk hasil pirolisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan temperatur sebanding dengan peningkatan nilai densitas, viskositas kinematik, titik nyala api, dan nilai kalor. Meskipun peningkatan temperatur menggeser kesetimbangan fase produk, pirolisis PET lebih banyak menghasilkan fraksi padat (27.60% – 69.4%) dan gas (21.90% – 51%) dibandingkan dengan fraksi minyak (8.70% – 21%). Hasil GC-MS menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk selain membentuk rantai karbon yang semakin memanjang seiring peningkatan temperatur, juga membentuk banyak senyawa olefin (alkena) dan aromatik (benzena). Pada temperatur rendah (300°C), fraksi hidrokarbon yang dihasilkan adalah C5-C9 (rantai pendek) dengan kadar 33.93%, C10-C14 (rantai sedang) dengan kadar 58,53%, dan C15-C30 (rantai panjang) 7.28%. Sedangkan pada temperatur tinggi (400°C), fraksi hidrokarbon yang dihasilkan adalah C5-C9 (rantai pendek) dengan kadar 26.46%, C10-C14 (rantai sedang) dengan kadar 55.57%, dan C15-C30 (rantai panjang) 17.24%. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya pergeseran pembentukan senyawa karbon berantai pendek/sedang menjadi panjang senilai +9.96% dengan berkurangnya kadar rantai pendek senilai -7.47% dan rantai sedang senilai -2.96%. Hasil perbandingan sifat fisik mengindikasikan bahwa fraksi minyak pirolisis PET menyerupai sifat fisik bahan bakar antarai lain kerosene dan gasoline, akan tetapi masih perlu proses pemurnian lanjut agar memenuhi standard bahan bakar umum.