Insentif Tambahan Penghasilan Pegawai dan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah (Studi Pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Batu)
Main Author: | Rachman, Zakariya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171988/1/Zakariya%20Rachman.pdf http://repository.ub.ac.id/171988/ |
Daftar Isi:
- Salah satu filosofi yang terkandung di dalam konsep Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu bahwa karyawan atau pegawai dipandang sebagai sebuah investasi bagi institusi, di mana jika karyawan atau pegawai tersebut dikelola dengan perencanaan yang baik dan lebih profesional, maka akan memberikan imbalan bagi institusi dalam bentuk produktivitas yang lebih besar, dan kemungkinan pencapaian tujuan institusi lebih efektif dan efisien. Pada sistem insentif Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ini, pemerintah menjamin adanya tingkat kesejahteraan yang tinggi serta upaya pemeliharaan bagi para pegawai / aparatur sipil negara, sehingga mereka tercukupi dan dapat fokus memberikan kontribusi kinerja yang optimal bagi organisasi. Selain itu kesesuaian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) atau balas jasa ini akan berdampak positif bagi peningkatan kinerja pegawai / aparatur sipil negara. Hal ini akan berdampak pada prestasi kerja ASN (Aparatur Sipil Negara) yang tercipta jika kinerja aparatur dapat meningkat Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengetahui bagaimana insentif tambahan penghasilan pegawai dan kinerja aparatur pemerintah daerah di BKPSDM Kota Batu. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah insentif tambahan penghasilan pegawai. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja aparatur pemerintah daerah. Penelitian ini dilakukan di BKPSDM Kota Batu. Populasi sampel yang digunakan adalah pegawai/aparatur BKPSDM Kota Batu. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 58 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insentif tambahan penghasilan pegawai dan kinerja aparatur adalah positif. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis perolehan skor 8 item dari 4 indikator variabel insentif tambahan penghasilan pegawai dengan total nilai rata-rata sebesar 3,97. Nilai ini berada pada skala interval 3,4 - <4,2. Hal ini menunjukkan insentif tambahan penghasilan pegawai di lingkungan BKPSDM Kota Batu telah dilaksanakan dengan baik. Lalu dari analisis perolehan skor 8 item dari 4 indikator variabel kinerja aparatur dengan total nilai rata-rata sebesar 4,30 yang terletak pada interval 4,2 – 5. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja aparatur di lingkungan BKPSDM Kota Batu sangat baik. Maka dapat disimpulkan bahwa insentif tambahan penghasilan pegawai dapat meningkatkan kinerja aparatur pada BKPSDM Kota Batu.