Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Untuk Materi Pelajaran Pemrograman Dasar Kelas X Di Smk Negeri 8 Malang Menggunakan Model Apped
Main Author: | Arifin, Samsul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171904/ |
Daftar Isi:
- Dalam penyelenggaraan Pendidikan di indonesia untuk saat ini menggunakan rancangan Pendidikan dalam bentuk kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sendiri dapat dikatakan masih baru dalam penggunaannya, media pemebelajaran pada bidang keahlian teknologi dan komunikasi tepatnya pada mata pelajaran pemrograman dasar dapat dikatakan masih belum revelan. Pada kelas X Rekayasa Perangkat Lunak SMK Negeri 8 Malang terlihat bahwa proses pembelajaran masih konvensional membuat siswa kesulitan dalam memahami materi yang diberikan, siswa kesulitan untuk belajar mandiri dikarenakan tidak mempunyai sumber belajar. Sehingga solusi yang diterapkan untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif menggunakan model APPED. Tahapan penelitian jenis R&D dari model APPED adalah melakukan analisis dan penelitian awal, perancangan, produksi, evaluasi, dan diseminasi. Komponen hasil uji pada tahap ongoing evaluation menurut tiga kriteria aspek dan pengembang menyatakan bahwa hasil yang didapatkan valid. Sedangkan hasil persentase alpha testing sebesar 70,00% pada kategori “baik” oleh ahli materi, sebesar 72,00% pada kategori “baik” oleh ahli media, dan sebesar 92,00% pada kategori “sangat baik” oleh ahli intruksional. Hasil beta testing yang dilakukan terhadap 3 siswa berdasarkan tingkat kemampuan siswa pada pretest didapatkan rata-rata nilai sebesar 70% dan mengalami peningkatakan pada hasil posttest dengan rata-rata yang didapatkan sebesar 86,6%. Hasil uji normalitas data berdistrubusi normal dengan sig > 0,05. Hasil standart deviasi sebesar 9,21, hasil signifikasi sebesar 0,00, maka disimpulkan terdapat perbedaan pada taraf sig. Berdasarkan hasil uji coba beda yang dilakukan, maka media pembelajaran interaktif sudah efektif untuk disebarluaskan.