Pengendalian Limbah Menggunakan Green Productivity Pada Proses Produksi Cerutu Di Pabrik Cerutu Koperasi Karyawan PTPN X Jember
Main Author: | Adiyaksono, Achmad Bagas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1719/1/Bagian%20Depan.pdf http://repository.ub.ac.id/1719/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/1719/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/1719/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/1719/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/1719/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/1719/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/1719/ |
Daftar Isi:
- Pabrik Cerutu Koperasi Karyawan PTPN X adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri rokok cerutu. Selain memproduksi rokok cerutu di dalam negeri, pabrik ini juga memproduksi rokok cerutu yang diekspor ke luar negeri. Penelitian ini dilakukan pada bagian produksi cerutu untuk jenis ukuran small, soft, dan long. Permasalahan yang terjadi pada bagian produksi rokok cerutu yaitu belum adanya pengolahan limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat, cair, dan gas. Hal ini menyebabkan tingkat produktivitasnya menurun, sehingga diperlukan suatu tindakan perbaikan agar dapat mengatasi limbah yang dihasilkan. Penelitian ini, menggunakan metode Green Produktivity (GP), metode ini merupakan suatu strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan performansi lingkungan. Metode GP terdiri dari beberapa langkah yang harus dilakukan. Tahap pertama yaitu getting started, pada tahap ini dilakukan perhitungan neraca massa dan tingkat produktivitas. Pada tahap selanjutnya yaitu tahap planning dilakukan identifikasi penyebab permasalahan mengunakan diagram ishikawa dan penentuan tujuan dan target. Pada tahap generation, evaluation and prioritization of GP options dilakukan penyusunan alternatifalternatif solusi dalam menangani permasalahan yang disesuaikan dengan tujuan dan target yang ditetapkan. Pemilihan alternatif solusi dilakukan dengan metode berdasarkan nilai finansial yaitu menggunaka nilai Benefit Cost Ratio (BCR). Pemilihan alternatif solusi juga disesuaikan dengan konsep dari GP yaitu dengan menguji dan mengevaluasi proses produksi agar dapat menyoroti langkah perbaikan atau peningkatan produktivitas yang dapat mengurangi dampak lingkungan. Hasil perhitungan produktivitas pada proses produksi yang menghasilkan limbah menunjukkan terdapat 3 aktivitas produksi dengan tingkat produktivitas sebesar 100%, yaitu pada proses sortasi filler, pembuatan deckbald, dan pembuatan omblad. Di sisi lain ditemukan proses produksi cerutu yang memiliki tingkat produktivitas paling rendah, yakni proses steaming cerutu small sebesar 66,39%. Meskipun proses produksi cerutu mayoritas memiliki tingkat produktivitas 100%, proses tersebut masih menghasilkan limbah. Oleh karena itu diperlukan solusi agar proses produksi dapat menghasilkan nilai produktivitas yang optimal. Alternatif solusi 1 yaitu pengolahan limbah padat dan cair menjadi bioinsektisida dan alternatif solusi 2 yaitu pengolahan limbah padat dan cair menjadi pupuk kompos. Namun dengan mempertimbangkan nilai finansial Benefit Cost Ratio (BCR), maka solusi yang terpilih adalah alternatif solusi 1 yaitu pengolahan limbah padat dan cair menjadi bioinsektisida karena pengolahan jenis ini memberikan keuntungan yang lebih tinggi untuk pabrik sebesar Rp 100.055.231,00 per tahun.