Analisis Tegangan, Beban, Rugi-Rugi Daya Pada Perubahan Sistem Jaringan Single Circuit ke Double Circuit Jalur 150 kV GI Wlingi - GI Sutami

Main Author: Prastyo, Yuda Wastu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171888/
Daftar Isi:
  • Jaringan transmisi saat ini sudah menggunakan konfigurasi single circuit dan double circuit. Untuk konfigurasi pada GI Wlingi penghantar masih dalam konfigurasi single circuit. Padahal dengan konfigurasi double circuit menjadikan sistem tersebut lebih handal dan memiliki jatuh tegangan yang lebih rendah. Dengan laju pertumbuhan beban yang cukup tinggi khususnya di daerah Malang dan Blitar, untuk menghindari adanya overload atau overcurrent ketika ada gangguan pada penghantar Wlingi – Sutami yang dalam konfigurasi single circuit, perlu adanya perubahan konfigurasi ke double circuit. Hasil analisis load flow menggunakan ETAP dengan metode Newton Rhapson menunjukan bahwa beban yang melewati penghantar bus Wlingi dan bus PLTA Sutami mencapai 77.47 % dari beban maksimal. Ketika konfigurasi sistem dirubah dari single circuit ke double circuit, maka beban yang melewati penghantar bus Wlingi dan bus PLTA Sutami hanya 38.88 %. Untuk bus Wlingi pada konfigurasi single circuit tegangan jatuhnya 9.4 % dari tegangan nominalnya sedangkan double circuit tegangan jatuhnya yaitu 9.2 % dari tegangan nominalnya. Dari hasil analisis rugi-rugi daya menunjukkan total keseluruhan rugi-rugi daya untuk konfigurasi single circuit sebesar 13.901 MW dan 197.73 MVAR untuk konfigurasi double circuit 13.889 MW dan 197.603 MVAR. Hasil analisis kontingensi pada single circuit menunjukkan adanya overload pada saluran, sedangkan saat adanya perubahan konfigurasi menjadi double circuit tidak terjadi adanya overload.