Studi Analisa Peranan Biosementasi pada Butiran Batu Apung dan Scoria untuk Meningkatkan Kuat Gesernya

Main Author: Allaudin, Dhiya Ulhaq
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171881/
Daftar Isi:
  • Pemilihan suatu material dalam dunia rekayasa geoteknik saat ini sangatlah perlu diperhatikan, dimana geoteknik sendiri membahas mengenai permasalahan kekuatan tanah dan batuan serta hubungannya dengan kemampuan menahan beban yang berdiri di atasnya. Material batu apung dan scoria adalah salah satu material alternatif yang telah banyak digunakan dalam bidang geoteknik. Material batu apung dan scoria dapat diperoleh di area Kali Putih, Gunung Kelud, Kabupaten Blitar, Jawa Timur dengan jumlah yang melimpah dan murah. Untuk mengatasi daya dukung yang rendah pada batu apung dan scoria maka proses biosementasi dengan menggunakan mikrooganisme non-patogenik menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan. Biosementasi sendiri berguna untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan sifat tanah dan batuan dengan meggunakan aktivitas mikroorganisme Dalam penelitian ini, material uji dimodelkan menjadi 4 variasi yaitu variasi material yang terdiri dari batu apung dan scoria, variasi gradasi yang berupa fine sand dan coarse sand, variasi kerapatan relatif yang terdiri dari Dr 50% dan 70%, variasi bakteri yang terdiri dari Lactobacillus sakei dan Bacillus subtilis. Maka akan dilakukan pengujian sebanyak 24 model material. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian karakteristik yang dilakukan meliputi analisa gradasi butiran (sieve test), berat jenis tanah (specific gravity), kerapatan relatif (relative density) dan angka pori (void ratio) serta menentukan klasifikasinya dengan metode USCS dan AASTHO. Untuk pengujian karakteristik mekanik berupa kekuatan geser (direct shear test). Sedangkan untuk pengujian mineralogi berupa pengujian SEM, SEM-EDX, dan XRD. Berdasarkan hasil pengujian karakteristik fisik didapatkan hasil berdasarkan klasifikasi material apung dan scoria secara USCS tergolong jenis tanah pasir bersih dengan gradasi baik (SW), dan secara AASTHO tergolong batu pecah, kerikil dan pasir (A-1b). Setelah proses biosementasi dilakukan pengujian kuat geser dan SEM. Berdasarkan hasil pengujian kuat geser langsung didapatkan sampel material scoria dan apung dengan gradasi coarse sand dengan inokulasi bakteri Lactobacillus sakei memiliki nilai sudut geser terbesar dengan nilai sekitar 51,22o – 56,74o. Sedangkan prosentase peningkatan terhadap material apung dan scoria setelah proses biosementasi yang dimana peningkatan sudut geser terbesar terjadi pada sampel dengan inokulasi bakteri Lactobacillus sakei dengan gradasi fine sand yang dimana memiliki prosentase kenaikan sekitar 32,574% - 32,263% terhadap sampel natural sebagai kontrol. Peningkatan sudut geser terbesar rata-rata terjadi pada gradasi fine sand pada tiap sampelnya. Maka material dengan gradasi fine sand dengan inokulasi Lactobacillus sakei dengan kerapatan relatif (Dr) 70% memiliki kuat geser terbesar dan dianggap sebagai variasi dengan hasil yang paling baik untuk dikedua material apung dan scoria. Maka dapat disimpulkan bahwa sampel dengan inokulasi Lactobacillus sakei adalah yang memiliki peningkatan kuat geser terbesar. Hal ini dikarenakan mikrobakteri tersebut dapat tumbuh, berkembang, dan menghasilkan ekstraselular polisakarida dengan baik sehingga mampu mengikat partikel - partikel sampel secara baik.