Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Pokok, Fasilitas Fungsional dan Perencanaan Strategi di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Jakarta
Main Author: | Yunika, Intania Wima |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171826/ |
Daftar Isi:
- Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berada dibawah naungan dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Fasilitas pokok merupakan fasilitas yang wajib dimiliki oleh pelabuhan, selanjutnya untuk menunjang berjalannya fasilitas pokok dibutuhkan fasilitas fungsional. Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang berfungsi untuk meninggikan nilai guna dari fasilitas pokok. Pemanfaatan fasilitas pokok dan fungsional PPSNZJ penting untuk menunjang aktivitas perikanan di pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas pokok dan fasilitas fungsional di PPS Nizam Zachman, menganalisis strategi optimalisasi pemanfaatan fasilitas PPS Nizam Zachman, mengetahui strategi utama yang dapat dijalankan PPS Nizam Zachman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang didapatkan dari hasil survey. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 3 analisis yaitu analisis tingkat pemanfaatan fasilitas yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemanfaatan fasilitas di PPSNZJ. Analisis SWOT (Strength, Weakness Threat, dan Opportunity) yang digunakan untuk menyusun faktor- faktor strategi berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis QSPM (Quantitative Strategi Planing Matrix) alat ukur terakhir yang akan digunakan peneliti untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif. Hasil dari perhitungan analisis tingkat pemanfaatan fasilitas di PPSNZJ didapatkan, pemanfaatan luas lahan pelabuhan sebesar 100%. Pemanfaatan alur pelayaran pelabuhan sebesar 47%. Pemanfaatan kolam pelabuhan sebesar 278%. Pemanfaatan dermaga pelabuhan sebesar 12%. Pemanfaatan TPI pelabuhan sebesar 26%. Hasil yang didapatkan analisis SWOT untuk PPSNZJ menunjukkan bahwa rumusan strategi yang harus dilakukan oleh PPSNZJ adalah strategi S-0 (Strength-Opportunity). Strategi S-0 merupakan strategi yang akan menggunakan seluruh kekuatan dari pelabuhan dan memanfaatkan peluang yang ada di pelabuhan. Hasil analisis QSPM menunjukan bahwa strategi pertama yang dapat dilakukan PPSNZJ adalah mengoptimalkan prosedur pelayanan ijin dan rekomendasi terkait pembangunan terhadap industri agar dapat melakukan kegiatan ekspor dengan balk, dengan nilai TAS (Total Attactiveness Score) 5.320. Strategi kedua yaitu mengoptimalisasi pelabuhan sebagai titik pemasaran ikan dari kapal, dengan nilai TAS 5,139. Strategi ketiga yaitu—melakukan koordinasi dengan instansi terkait PERDA untuk melakukan kegiatan pelelangan ikan, dengan nilai TAS 5,138. Strategi keempat yaitu perluasan kolam agar Iebih bisa banyak menampung kapal yang ingin berpangkalan, dengan nilai TAS 4,739. Strategi kelima yaitu meningkatkan mutu ikan dengan penanganan ikan beku dengan nilai TAS 4,688.