Pengaruh Pemberian Air Tape Ketan Putih terhadap rtitafformasi Janin Tikus Putih Bunting(Rattus norvegicus )

Main Author: Fatmala, Puput Maulidah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171762/
Daftar Isi:
  • Menurut Depkes (2016) penyebab utama kelainan bawaan adalah faktor genetik dan lingkungan. Selain itu, penyebab lainnya adalah mengkonsumsi obat yang tidak direkomendasikan oleh dokter, alkohol, atau zat berbahaya seperti pengawet dan pewama buatan. Survei yang dilakukan pada tahun 2014-2015 dibeberapa rumah sakit pemerintah maupun swasta menunjukkan bahwa 231 bayi mengalami satu jenis kelainan bawaan (87%) dan ditemukan pula bayi lahir dengan > 1 jenis kelainan bawaan (13%). Alkohol merupakan cairan yang tidak berwama tetapi mudah menguap, mudah terbakar dan unsur ramuan yang memabukkan dalam kebanyakan minuman keras. Sedangkan menurut Juwana (2004), alkohol dapat diperoleh melalui fermentasi mikroorganisme (sel ragi) dari gula, sari buah, biji-bijian, madu, umbi-umbian dan getah kaktus tertentu. Salah satu makanan yang difemientasi adalah tape ketan putih. pada hash penelitian lmaningsih (2012), terdapat kadar alcohol sebesar 1,5% pada tape ketan putih. alkohol memiliki kelarutan yang tinggi dalam air dan lipid sehingga dapat melintasi semua membrane biologis, termasuk plasenta. Hepar janin yang belum sempuma menyebabkan alkohol hanya diekresi sebagian sehingga alkohol bersifat toksik pada janin. Hal tersebut dapat menyebabkan kemungkinan besar janin mengalami perkembangan janin yang dapat mengakibatkan malformasi janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji berapa kadar alkohol yang terkandung pada air tape ketan putih. Sena apakah ada efek teratogen dari air tape ketan putih terhadap malformasi janin tikus Rattus norvegicus. Penelitian ini bersifat true experimental dengan rancangan Post Test Only with Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah tikus wistar Rattus norvegicus yang berusia 8-10 minggu dan sehat. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok dengan (5 ekor per kelompok), yaitu kelompok kontrol (tanpa paparan air tape ketan putih), P1 (air tape ketan putih sebanyak 20mg/kgBB), P2 (30mg/kgBB), P3 (40mg/kgB13), P4 (400mg/kgBB) sejak hari ke-1 hingga ke-19 kehamilan. Hasil: 1 dari 176 fetus tikus lahir tanpa ekstremitas Icarian atas (2,2%). Kadar alkohol yang terdapat pada air tape ketan putih sebesar 2,79%. Kesimpulan: pemberian air tape ketan putih selama masa kehamilan dapat menyebabkan kecacatan, walaupun tidak secara signifikan.