Persepsi Orang Tua Di Kelurahan Manyaran Kediri Atas Perilaku Anak Meniru Adegan Kekerasan Dalam Tayangan Sinetron Anak Langit
Main Author: | Mahendra, Ryanda Aldi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171723/1/Ryanda%20Aldi%20Mahendra.pdf http://repository.ub.ac.id/171723/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berjudul Persepsi Orang Tua di Kelurahan Manyaran Kediri Atas Perilaku Anak Meniru Adegan Kekerasan Dalam Tayangan Sinetron Anak Langit Tujuan penelitian ini adalah untuk adalah mengetahui persepsi orang tua atas perilaku anak meniru adegan kekerasan dalam tayangan sinetron Anak Langit. Lokasi penelitian yaitu di Desa Manyaran Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe penelitian ini adalah diskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Focus Group Discussing (FGD) tiknik ini cara pengumpulan data atau risetnya untuk memahami sikap dan perilaku khalayak, dalam hal ini adalah informan sebanyak 6 orang. Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu Depth Interview kepada 6 orang informan. Dari hasil analisis, diketahui bahwa menurut orang tua (informan) dalam tayangan sinetron Anak Langit banyak menampilkan adegan balapan liar dan adegan kekerasan baik verbal maupun non verbal. Berdasarkan hasil wawancara dengan para orang tua (informan) bahwa sinetron Anak Langit berdampak kurang baik bagi anak-anak mereka, seperti adegan-adegan perkelahian, kebut-kebutan di jalanan, serta balapan motor. Komisi Penyiaran Indonesia (“KPI”) Pusat menemukan potensi pelanggaran pada Program Siaran “Anak Langit” yang ditayangkan oleh stasiun SCTV. KPI Pusat menilai hal tersebut berpotensi melanggar Pasal 15 Ayat (1) dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a SPS KPI Tahun 2012 tentang kewajiban program siaran memperhatikan dan melindungi kepentingan anak serta larangan program siaran menampilkan muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku tidak pantas. Sinetron Anak Langit, menurut orang tua (informan) sangat mudah ditiru anak-anak dan ada kecenderungan anak-anak untuk meniru secara langsung. Dalam sinetron inipun juga seperti mengajarkan bahwa setiap masalah harus diselesaikan dengan berkelahi dan balapan liar, hal tersebut justru bisa mengajarkan pada pola pikir anak bahwa seperti itulah cara menyelesaikan sebuah masalah. Jika dibiarkan, maka tayangan sinetron Anak Langit ini “dianggap sebagai contoh yang benar” dan di tiru serta praktekkan dalam kehidupan sehari-hari oleh penontonnya terutama anak-anak. Merujuk pada UU No. 32 Tahun 2002 Pasal 36 Ayat 1 tentang penyiaran disebutkan, dalam setiap isi siaran di media massa wajib mengandung informasi, pendidikan dan hiburan. Jadi, Sinetron yang ditayangkan di televise ditujukan untuk mendidik masyarakat dalam bersikap dan berperilaku yang baik sehingga sinetron di televisi dapat dijadikan sebagai contoh yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.