Tujuan Indonesia Dalam Kerja Sama Pembangunan Dengan Fiji Pada Tahun 2011
Main Author: | Sina, Juan Ibnu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171713/1/Juan%20Ibnu%20Sina.pdf http://repository.ub.ac.id/171713/ |
Daftar Isi:
- Paska kemerdekaan Indonesia masih terjadi sengketa antara Indonesia dengan Belanda terkait wilayah Papua Barat. Hal tersebut masih terus berlanjut hingga tahun 2008 berdiri kelompok gerakan Papua Barat mencari dukungan keluar wilayah Indonesia, yaitu ke Vanuatu dan negara-negara Pasifik Selatan lainnya. Pada tahun 2009, pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, kebijakan luar negeri Indonesia diarahkan untuk berperan aktif dalam agenda global pada pembangunan berkelanjutan.Kebijakan luar negeri ini kemudian membawa Indonesia untuk melakukan kerjasama dengan negara negara berkembang dalam bidang pembangunan melalui kerjasama selatan- selatan dan triangular (KSST). Program yang awalnya diarahkan ke Afrika kemudian berubah karena adanya kepentingan Indonesia untuk mengatasi isu separatisme Papua Barat.Hal ini menyebabkan prioritas dari negara tujuan penerima bantuan KSST berubah dari Afrika ke Pasifik Selatan.Kerjasama tersebut kemudian dijadikan Indonesia sebagai soft power diplomacy untuk mengajak negara negara berkembang lainnya mendukung Indonesia khususnya dalam isu separatisme Papua Barat. Salah satu kerjasama yang dilakukan Indonesia dengan negara Pasifik Selatan adalah dengan Fiji. Indonesia dan Fiji menandatangani kerjasama pembangunan pada tahun 2011, selain melakukan kerjasama dengan Fiji, Indonesia juga berupaya untuk bergabung dalam Melanesian Spearhead Group (MSG). Dalam menganalisa fenomena tersebut penulis menggunakan konsep Tujuan Kebija kan Luar Negeri oleh K. J. Holsti.Konsep ini memiliki tiga variabel yaitu tujuan jangka pendek yang di dalamnya terdapat kepentingan inti, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka panjang.Berdasarkan konsep tersebut, penulisakan mengalisis masing-masing indikator untuk mengetahui apa tujuan Indonesia dalam melakukan kerjasama tersebut padatahun 2011.