Studi Evaluasi Pengaruh Variasi Mutu Beton Terhadap Kekuatan Struktur Beton Normal Menggunakan Metode Non-Destructive Test dan Destructive Test
Main Author: | Aribawa, Bagas Bhanu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171621/ |
Daftar Isi:
- Pada saat proses konstruksi, terdapat berbagai macam faktor yang menyebabkan hasil akhir dari proses pembangunan tersebut kurang baik atau diragukan, oleh karena itu diperlukan adanya pemeriksaan atau standarisasi terhadap kekuatan struktur bangunan eksisting, dan dilakukan penyelidikan apakah bangunan tersebut kuat untuk menahan beban guna atau diperlukan adanya perkuatan terhadap struktur bangunan tersebut. Untuk mempermudah pemeriksaan terhadap kekuatan struktur bangunan eksisting, dapat dilakukan metode Non-Destructive Test (NDT) menggunakan hammer test ataupun Ultrasonic Pulse Velocity (UPV), tetapi hasil yang didapatkan tidak sebaik menggunakan metode Destructive Test (DT). Oleh karena itu diperlukannya suatu penelitian kekuatan struktur beton menggunakan kombinasi metode NDT dan DT untuk mendapatkan akurasi hasil yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan alat PUNDIT PL-200 untuk Pengujian UPV dengan hasil parameter cepat rambat gelombang, Silver Schmidt Hammer untuk hammer test dengan hasil nilai rebound number dan Compression Testing Machine dengan hasil kuat tekan aktual. Dari masing-masing data hasil pengujian, akan diinput kedalam formula matematik hasil penelitian sebelumnya dan formula SONREB untuk mendapatkan nilai kuat tekan perkiraan. Selain itu akan dilakukan analisis hubungan anatara pulse velocity dengan kuat tekan aktual. Penelitian ini menggunakan benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Benda uji dibedakan menjadi 3 mutu beton yang berbeda yaitu 12,5 MPa, 18,75 MPa, dan 25 MPa. Berdasarkan hasil pengujian UPV dan compressive, perbedaan variasi mutu beton menghasilkan nilai regresi yang berbeda-beda. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi R2 yang dihasilkan. Pada beton A dengan mutu 12,5 MPa memiliki nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,8474. Pada beton B dengan mutu 18,75 MPa memiliki nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,9873. Dan pada beton C dengan mutu 25 MPa memiliki nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,3617. Hal ini dikarenakan ketidakseragaman komposisi dan susunan agregat yang menimbulkan pembacaan kecepatan yang berbeda-beda meskipun dalam satu sampel yang sama. Kombinasi antara metode DT dan NDT menghasilkan nilai kuat tekan perkiraan yang cukup baik. Hal ini dibuktikan dari hasil perbandingan kuat tekan perkiraan dengan kuat tekan aktual beberapa formula penelitian sebelumnya seperti formula milik Erdal, Cristofaro dkk, Arioglu 1991, Arioglu 1994 dan formula SONREB yang memiliki nilai R2 dan RMSE cukup baik yaitu masing masing (0,807; 3,457 MPa); (0,803; 3,989 MPa); (0,803; 3,806 MPa), (0,787; 4,053 MPa); dan (0,824; 2,526 MPa).