Penerapan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II pada Mesin Tenun Jacquard di PT Paberik Tekstil Kasrie
Main Author: | Waro, Nazilatul Azmil |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171594/ |
Daftar Isi:
- PT Paberik Tekstil Kasrie merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di industri tekstil yang memproduksi handuk, kain plaster dan baju mandi. Proses produksi di PT Paberik Tekstil Kasrie terdiri dari 3 departemen yaitu PNW (Preparation and Weaving), DNF (Dyeing and Finishing) dan MU (Making-Up). Pada penelitian ini hanya fokus di jalur produksi weaving 2 yang menghasilkan handuk, dikarenakan jam kerja mesin yang tinggi, dimana mesin dipaksa untuk bekerja secara maksimum. Proses produksinya menggunakan mesin tenun jacquard. PT Paberik Tekstil Kasrie menggunakan strategi preventive maintenance dan corrective maintenance dalam proses kegiatan perawatan untuk mengatasi kegagalan mesin yang terjadi. Berdasarkan data historis, downtime mesin tenun jacquard di jalur produksi weaving 2 masih cukup tinggi terutama pada mesin jacquard 4. Oleh karena itu, diperlukan strategi perawatan yang lebih optimal untuk meminimalisir downtime. Penerapan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II dipilih karena metode ini dapat menentukan rencana perawatan dan interval waktu perawatan yang difokuskan pada mesin-mesin kritis serta menghindari aktivitas perawatan yang tidak diperlukan. Sebelumnya, dilakukan penyusunan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menentukan komponen kritis pada mesin jacquard 4 dan penyusunan strategi perawatan yang optimal dalam RCM II Decision Worksheet. Kemudian, dilakukan perhitungan total biaya perawatan dan perhitungan nilai keandalan sebelum dan sesudah menggunakan interval waktu perawatan sehingga didapatkan total biaya yang paling efisien. Hasil penelitian ini di peroleh 6 komponen kritis yang memiliki nilai RPN tertinggi yaitu Solenoid magnet, hook, tali hook, pulley, tali pulley dan tali harness. Berdasarkan RCM II Decision Worksheet, komponen solenoid magnet dilakukan tindakan perawatan scheduled discard task dalam interval waktu 118,60 jam. Kemudian, dibutuhkan biaya perawatan sebesar Rp 9.305,00 per jam dan nilai keandalan meningkat dari 56% menjadi 66%. Komponen hook dilakukan tindakan perawatan scheduled discard task dalam interval waktu 179,54 jam. Kemudian, dibutuhkan biaya perawatan sebesar Rp 5.173,00 per jam dan nilai keandalan meningkat dari 57% menjadi 73%. Komponen tali hook dilakukan tindakan perawatan scheduled discard task dalam interval waktu 74,61 jam. Kemudian, dibutuhkan biaya perawatan sebesar Rp 15.774,00 per jam dan nilai keandalan meningkat dari 57% menjadi 68%. Komponen pulley dilakukan tindakan perawatan yaitu scheduled discard task dalam interval waktu 108,70 jam. Kemudian, dibutuhkan biaya perawatan sebesar Rp 9.345,00 per jam dan nilai keandalan meningkat dari 56% menjadi 67%. Komponen tali pulley dilakukan tindakan perawatan scheduled discard task dalam interval waktu 130,6 jam. Kemudian, dibutuhkan biaya perawatan sebesar Rp 7.344,00 per jam dan nilai keandalan meningkat dari 57% menjadi 72%. Komponen tali harness dilakukan tindakan perawatan scheduled discard task dalam interval waktu 92,57 jam. Kemudian, dibutuhkan biaya perawatan sebesar Rp 13.387,00 per jam dan nilai keandalan meningkat dari 56% menjadi 63%.