Upaya Pengurangan Defect Pada Proses Pengemasan Mie Kering Di Mesin Packaging Roll A Dengan Menggunakan Metode Six Sigma (Studi Kasus Pt Surya Pratista Hutama)
Main Author: | Sakinah, Nabilah Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171567/ |
Daftar Isi:
- PT Surya Pratista Hutama, Sidoarjo merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di industri makanan yaitu mie kering yang berlokasi di kabupaten Sidoarjo. Proses produksi mie kering memiliki proses tahapan-tahapan salah satunya pengemasan di mesin packaging roll A. Dalam proses pengemasan mie kering masih terdapat permasalahan yaitu masih terdapat cacat yang dihasilkan dari proses produksi. Perusahaan memiliki batas mendekati zero defect tetapi belum maksimal. Identifikasi cacat pertama terdapat 4 yaitu bentuk kemasan tidak sesuai spesifikasi, mie tidak sesuai bentuk. Kemasan rusak dan miss print. Perusahaan tidak melakukan penanganan lebih lanjut dalam analisis. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyebab terjadinya cacat dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk menurunkan jumlah produk cacat pengemasan mie kering di mesin packaging roll A. Penelitian ini menggunakan metode Six Sigma yang memiliki fase DMAI (define, measure, analyze and improve). Tahap pertama yaitu define dengan mengidentifikasi jenis cacat dan mengidentifikasi Critical to Quality (CTQ) lalu mengunakan diagram pareto untuk mengetahui cacat yang memiliki frekuensi terbesar dan terkecil . Fase kedua measure dengan melakukan perhitungan pengendalian kualitas dengan peta kontrol p, menghitung nilai DPMO, level sigma, dan menghitung nilai kapabilitas proses. Ketiga, fase analyze dengan menggunakan diagram sebab akibat (diagram fishbone) selanjutnya menggunakan failure mode and effect analysis (FMEA). Tahap terakhir yaitu improve dengan memberikan rekomendasi perbaikan agar dapat mengurangi jumlah cacat pada proses pengemasan mie kering di mesin packaging roll A pada PT. Surya Pratista Hutama. Dari hasil penelitian ini memiliki 3 CTQ yang diperoleh dari tahap define yaitu bentuk kemasan yang sesuai spesifikasi dengan cacat bentuk kemasan yang tidak sesuai spesifikasi (tidak presisi), bentuk mie sempurna dengan cacat bentuk mie hancur atau menjadi serbuk mie, kemasan rusak yang memiliki cacat kemasan meleleh dan kemasan rusak. Nilai DPMO yaitu 28.669,05, nilai level sigma bernilai 3,40 dan nilai kapabilitas memiliki nilai yaitu 1,133. Penyebab terjadinya cacat berdasarkan diagram fishbone berdasarkan jenis cacat terdapat man, machine, method and material. Berdasarkan FMEA penyebab terjadinya cacat bentuk kemasan tidak spesifikasi yaitu disebabkan oleh mesin packaging mati dan sensor imax tidak bisa membaca dengan tepat. Mie tidak sesuai bentuk disebabkan oleh sambungan conveyor hampir lepas dna Belt conveyor tidak dapat menopang mie dengan sempurna. Kemasan rusak yang disebabkan oleh mesin packaging roll mati, Temperatur pisau press kurang sesuai, dan Skill operator kurang maksimal. Terdapat 5 rekomendasi yang diberikan yaitu merupakan penambahan daya dan pengadaan genset, membuat rancangan checksheet penggunaan mesin dan pengecekan mesin, memberikan rambu peringatan sambungan conveyor dan mengusulkan antara conveyor mesin packaging roll A dengan conveyor sebelum mesin packaging menggunakan tipe yang sama, rancangan SOP (standard operational prosedur), memberikan form pertanyaan evaluasi untuk sosialisai dan training skill operator, rancangan lembar sheet hasil evaluasi training operator.