Masjid Raya Suramadu Dengan Konsep Arsitektur Madura Kontemporer

Main Author: Sufyan, Achmad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171537/
Daftar Isi:
  • Madura merupakan pulau yang berada di provinsi Jawa Timur, yang di hubungkan oleh Jembatan Nasional Suramadu dengan pulau Jawa, yang dimana akibat adanya jembatan tersebut berdampak signifikan terhadap perkembangan di pulau Madura baik pengaruh positif maupun negative, yaitu berupa percepatan perkembangan industri maupun dampak modernisasi dari masuknya budaya luar ke pulau Madura, yang mengakibatkan kurangnya minat generasi penerus untuk lebih mempelajari kebudayaan asli Madura, sehingga pemerintah berupaya dengan membentuk Badan Pengawasan Wilayah Suramadu (BPWS) sebagai pengkontrol dari dampak yang di timbulkan, yaitu dengan membangun beberapa fasilitas salah satunya fasilitas Masjid Raya Suramadu. Studi ini bertujuan untuk mengangkat kembali kebudayaan khas Madura dan menerapkannya pada perancangan masjid, dengan menggunakan metode transfomasi yang berfokus pada bentuk bangunan dan ornamen khas Madura yang kemudian diolah hingga menghasilkan bentukan baru lalu diterapkan kedalam perancangan. Dengan hal ini diharapkan dapat menimbulkan dan memberikan informasi tentang arsitektur khas Madura yang telah disesuaikan dengan kondisi masa kini. Pendekatan perancangan yang digunakan ialah metode transformasi borrowing atau peminjaman yang berasal dari teori Antony C, Antoniades, dan dasar acuan perancangan adalah dengan cara meminjam wujud dari arsitektur Madura berupa bangunan khas Madura (labeng mesem) dan wujud ornamen Madura yang di transformasikan bentuknya dan disatukan dengan hasil analisis programatik fungsi masjid dan analisis tapak. Tahapan yang dilakukan yaitu dengan cara menganalisis bentukan labeng mesem dan ornamen madura lainya dengan mengambil bentuk dasar mereka kemudian ditransformasikan dengan cara menggeser, menarik, memutar, memotong, mencerminkan, dan lainnya sehingga menghasilkan bentukan bangunan dan bentukan ornamen madura yang baru. Kemudian hasil terebut dijadikan sebagai konsep dan hasil desain. Dari studi ini terciptalah perancangan berupa, bentuk dari massa dan elemen tampilan bangunan berkaitan dengan hasil kajian elemen bangunan arsitektural khas Madura yaitu Labeng Mesem, untuk hasil kajian ornament madura yang digunakan seperti bunga hutan, buah delima, simbol swastika atau wan dan dua bulatan yang terikat, digunakan sebagai penghias tampilan, Pada bagian lansekap hasil kajian tentang pemukiman tradisional Madura Tanean Lanjang dan Pada bentuk menara berkaitan dengan hasil kajian ornament swasita atau wan.