Hubungan Tingkat Self Efficacy dengan Tingkat Partisipasi Anggota pada Program Pemberdayaan (Posdaya) di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang
Main Author: | Ramadhani, Sri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171527/1/Sri%20Ramadhani.pdf http://repository.ub.ac.id/171527/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang Hubungan Tingkat Self Efficacy dengan Tingkat Partisipasi Anggota pada Pemberdayaan (Posdaya) di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pemberdayaan adalah mengembangkan diri dari keadaan tidak atau kurang berdaya menjadi berdaya, guna mencapai kehidupan yang lebih baik. Menurut Word Bank (2001) mengartikan pemebrdayaan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan kepada kelompok masyarakat (miskin) untuk mampu dan berani bersuara atau menyuarakan pendapat, ide, atau gagasan-gagasan, serta kemampuan dan keberanian untuk memilih sesuatu (metode, produk, tindakan dan lain-lain) yang terbaik bagi pribadi, keluarga, dan masyarakatnya. Pemberdayaan dalam penelitian ini berbentuk Posdaya, peneliti tertarik untuk mencari hubungan tingkat self efficacy dengan tingkat partisipasi dalam program pemberdayaan pada anggota Posdaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan korelasi Rank Kendal. Konsep yang digunakan adalah self efficacy dan partisipasi, populasi dalam penelitian ini adalah anggota Posdaya yang terdaftar melalui SK Posdaya tahun 2012, dengan jumblah sampel 80 orang yang dipilih berdasarkan stratified sampling. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Kendal pada variabel independent dan variabel dependent menunjukkan angka signifikasi 0,000 yang memiliki arti adanya hubungan tingkat modal sosial terhadap tingkat kemandirian ekonomi karena angka tersebut <0,05. Selanjutnya angka korelasi adalah 0,434 yang artinya variabel independent dan dependent memiliki hubungan yang cukup meskipun berada pada tingkatan sedang. Sedangnya tingkat self efficacy dan partisipasi yang dimiliki individu dikarenakan beberapa faktor, yaitu ada beberapa anggota Posdaya yang memang sudah tidak aktif lagi dalam kegiatan karena memiliki konflik tersendiri dengan kordinator Posdaya, beberapa lainnya karena ketidak jelasan status kelompok Posdaya itu sendiri apakah masih aktif atau tidak, seperti yang dialami oleh kelompok Posdaya PAUD. Namun disamping itu semua masih ada mayoritas anggota yang aktif dalam kegiatan Posdaya walaupun jarang sekali mengadakan perkumpulan.