Analisis Bergabungnya Afrika Selatan dalam Kerjasama BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) Tahun 2011
Main Author: | Hernawan, Gatot |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171502/1/Gatot%20Hernawan.pdf http://repository.ub.ac.id/171502/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi adanya krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 terhadap negara – negara maju yang kemudian memberikan dampak terhadap beberapa negara di dunia. beberapa dampak dari adanya krisis ekonomi global tahun 2008 adalah menurunya arus perdagangan global serta arus investasi global. Afrika Selatan sebagai negara berkembang juga terkena dampak dari adanya krisis. Hal ini ditandai dengan adanya penurunan arus perdagangan dan juga investasi asing dari negara – negara maju ke negara mereka. Disisi lain, arus perdagangan antara Afrika Selatan dengan sesama negara berkembang yang tergabung dalam forum BRIC mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 Presiden Afrika Selatan yaitu Jacob Zuma berupaya membawa Afrika Selatan tergabung dalam forum BRIC dan kemudian resmi begabung pada 2011, sehingga forum BRIC berubah nama menjadi BRICS. Keputusan Afrika Selatan bergabung dalam BRICS berpotensi membawa Afrika Selatan mengalami defisit perdagangan lebih lebar mengingat sebelum bergabung dalam BRICS, hubungan dagang antara Afrika Selatan dengan negara intra BRICS lainya telah mengalami defisit. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, muncul pertanyaan mengenai proses pembuatan kebijakan bergabungnya Afrika Selatan dalam forum BRICS pada tahun 2011. Dengan menggunakan model pembuatan kebijakan milik Graham T Allison utamanya dengan menerapkan rational policy model. Dalam rational policy model Allison menjelaskan bahwa sebuah keputusan merupakan sebuah hasil dari adanya action as rational choice sebuah pemerintahan suatu negara dalam merespon suatu permasalahan. Berdasarkan analisa dari rational policy model didapat hasil penelitian bahwa bergabungnya Afrika Selatan dalam kerjasama BRICS tahun 2011 melalui tahap ataupun tindakan yang bersifat rasional dengan terlebih dahulu mengidentifikasikan sebuah masalah yaitu berkaitan dengan menurunya arus perdagangan asing yang masuk ke negara mereka sebagai imbas adanya krisis ekonomi global, kemudian dengan menentukan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan arus perdagangan dan investasi asing di Afrika Selatan dan juga pemilihan berbagai alternatif yaitu dapat bergabung dengan forum BRIC ataupun memilih tidak bergabung serta kemudian melihat berbagai konsekuensi dari setiap pilihan yang terakhir kemudian menentukan pilihan bergabung dalam BRICS.