Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin Rotor Spinning Menggunakan EOQ Probabilistik dengan Mempertimbangkan FSN-ABC-VED pada PT Indiratex Spindo
Main Author: | Sukma, Puspitasari Andra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171469/ |
Daftar Isi:
- Perusahaan pemintalan benang, PT Indiratex Spindo yang memproduksi benang open end yang digunakan sebagai bahan baku tekstil. Produksi benang open end memiliki 4 proses, yaitu proses blowing, proses carding, proses drawing, dan proses open end. Keseluruhan mesin yang beroperasi, bekerja selama 24 jam sehingga mengharuskan perusahaan memperhatikan kondisi mesin. Keluhan yang sering muncul yang berhubungan dengan perawatan adalah ketidaktersediaannya suku cadang ketika dibutuhkan. Permasalahan yang terjadi adalah adanya overstock dan shortage suku cadang pada corrective maintenance yang dapat berdampak tidak tercapainya target produksi. Keadaan tersebut terjadi dikarenakan perusahaan belum memperhitungkan quantity dan reorder point. Di sisi lain, suku cadang harus terklasifikasi sesuai dengan tingkat prioritasnya. Hal tersebut menyebabkan kesalahan dalam melakukan pengendalian persediaan yang dapat berdampak pada total biaya persediaan. Suku cadang yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu mesin rotor spinning dikarenakan memiliki demand yang tinggi dan dianggap mesin terpenting. Perbaikan kebijakan pengendalian pesediaan di PT Indiratex Spindo ini dilakukan untuk meminimasi total biaya persediaan. Penelitian ini diawali dengan mengklasifikasikan suku cadang mesin rotor spinning yang tingkat prioritasnya dianggap paling penting menggunakan matriks gabungan klasifikasi FSN-ABC-VED. Kemudian dilakukan pengendalian persediaan dengan metode EOQ Probabilistik: continuous review (s,S) dan periodic review (R,s,S). Metode ini dilakukan untuk mendapatkan parameter input berupa reorder point dan inventory maximum suku cadang di kelas FAE dan FBV. Pengendalian persediaan akan menghasilkan total biaya persediaan dari kedua metode tersebut, kemudian dibandingkan dengan kebijakan eksisting sehingga diperoleh metode terpilih. Parameter input dari metode terpilih akan digunakan pada rekomendasi penerapan pengendalian persediaan periode selanjutnya dengan menggunakan Simulasi Monte Carlo. Berdasarkan hasil klasifikasi pada kelas FAE dan FBV terdapat 3 suku cadang yaitu Transfer Tail Plate D54, Seal 9.3-4-.5 dan Washer D40 F.ROT.GEH. Hasil dari pengendalian persediaan didapatkan bahwa continuous review (s,S) menjadi metode terpilih untuk ketiga suku cadang tersebut. Metode continuous review (s,S) mampu menghasilkan total biaya persediaan lebih rendah dibandingkan metode periodic review (R,s,S) dan kebijakan eksisting. Penurunan total biaya persediaan untuk ketiga suku cadang Transfer Tail Plate D54, Seal 9.3-4-.5 dan Washer D40 F.ROT.GEH berturut-turut adalah Rp 3.379.283, Rp 32.005.460 dan Rp 96.789.85 dari kebijakan eksisting. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa penerapan hasil perhitungan Continuous Review (s,S) dapat minimasi total biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan sehingga finansial perusahaan lebih baik.