Kajian Life Cycle Assessment (LCA) Terhadap Produksi Padi di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang
Main Author: | Wibowo, Kurnianto Adi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171456/ |
Daftar Isi:
- Industri pertanian merupakan industri primer yang menghasilkan bahan pokok kebutuhan manusia. Salah satunya padi, lebih dari setengah populasi dunia mengandalkan padi sebagai sumber kalori dan protein setiap harinya. Selama proses produksi padi membutuhkan input dan menghasilkan output. Input yang dibutuhkan berupa pupuk untuk budidaya padi serta energi bahan bakar minyak untuk produksi dan distribusi. Output yang dihasilkan berupa limbah pupuk dan pestisida yang larut dalam aliran irigrasi serta terserap dalam tanah. Beberapa jenis limbah seperti emisi gas CO2 dari mesin traktor, mesin perontok padi dan limbah pupuk serta pestisida yang digunakan. Pada dasarnya, pencemaran lingkungan selama proses produksi padi tidak bisa dihindari. Namun, dampak terhadap lingkungan tersebut dapat terus menerus meningkat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak lingkungan selama proses produksi padi di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Life Cycle Assessment (LCA). Life Cycle Assessment merupakan metode yang digunakan untuk mengukur dampak dari segi teknologi, ekonomi, dan lingkungan. Metode ini dipilih karena dapat menganalisa dan memperhitungkan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari limbah yang dihasilkan. Hasil analisis dampak lingkungan selama proses produksi padi yang dilakukan bedasarkan functional unit yaitu setiap 1 ton padi menunjukan dampak potensial terbesar terdapat pada proses pemeliharaan bibit sebesar 1,05 point atau 66,84%. Proses selanjutnya yang memiliki nilai terbesar adalah pemanenan padi dengan nilai 0,445 point (28,32%), proses pengolahan lahan sebesar 0,0706 point (4,49%). Ketiga proses tersebut merupakan proses yang paling tinggi dalam keseluruhan proses produksi padi di kabupaten pujon. Dampak yang dihasilkan adalah human toxicity water sebesar 0,253 point, aquatic eutrophication EP(P) sebesar 0,23 point dan acidification sebesar 0,12 point. Rekomendasi yang diberikan hanya didasarkan pada perhitungan dampak lingkungan yang terjadi tanpa mempertimbangkan mengenai hasil panen padi. Dengan demikian untuk meminimalisir dampak terhadap lingkungan yang berkelanjutan, alternatif penggunaan pupuk anorganik dapat diganti dengan menggunakan pupuk organik. Sehingga dampak terhadap lingkungan yang terjadi dapat diminimalisir.