Analisis Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode HIRA Pada Pekerjaan Arsitektur (Studi Kasus: Proyek Pembangunan RSUD Srengat)
Main Author: | Rahmawati, Nency Lia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171390/ |
Daftar Isi:
- Kecelakaan dan kesehatan yang terjadi di lokasi kerja masih menjadi masalah yang sering diabaikan di Indonesia. Hal tersebut didukung dengan adanya data jumlah kecelakaan kerja yang tinggi di Indonesia. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, angka kecelakaan kerja terus meningkat seiring dengan maraknya kasus kecelakaan pada sektor konstruksi. Kecelakaan pada sektor konstruksi menjadi penyumbang terbesar angka kecelakaan kerja di Indonesia dikarenakan sektor konstruksi merupakan proyek yang melibatkan banyak tenaga kerja, padat modal, padat teknologi, dan padat alat. PT Karya Bisa dan PT Permata Anugerah Yala Persada merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan konstruksi di Indonesia. Pada tahun 2018, kedua perusahaan ini melakukan kerjasama dalam proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Srengat Kabupaten Blitar. PT Karya Bisa dan PT Permata Anugerah Yala Persada dalam proyek pembangunan RSUD ini sudah menerapkan K3, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kasus kecelakaan kerja yang terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi dan analisis pengendalian risiko untuk meminimalkan kejadian kecelakaan kerja di proyek pembangunan RSUD Srengat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada tahap identifikasi menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA). Pada tahap identifikasi, langkah pertama yaitu melakukan Hazard Identification yaitu mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin terjadi, kemudian langkah kedua yaitu melakukan Risk Assessment yaitu menilai risiko berdasarkan likelihood dan severity. Berdasarkan penilaian yang dilakukan diketahui tingkatan terhadap risiko yang ada. Risiko dengan tingkatan ekstrem lebih diprioritaskan untuk dicarikan pengendaliannya. Hasil Penelitian, berdasarkan pengamatan ditemukan 130 potensi bahaya dan 130 risiko dari 8 tahap pekerjaan yang dipecah menjadi 50 aktivitas. Faktor yang menyebabkan bahaya muncul yaitu pekerja, kondisi lingkungan kerja, peralatan yang digunakan, dan energi yang terlibat. Diketahui bahwa sebesar 16% risiko termasuk dalam kategori risiko rating extreme, sebesar 27% risiko termasuk dalam kategori risiko rating high, sebesar 37% termasuk dalam kategori rating moderate dan sebesar 20% masuk kedalam kategori rating low. Kemudian diberikan rekomendasi guna meminimalkan risiko kecelakan kerja dengan mempertimbangkan hierarki pengendalian risiko yaitu eliminasi, subtitusi, pengendalian teknis, pengendalian administratif, dan alat pelindung diri. Dari hasil pengendalian risiko, kemudian diberikan rekomendasi perbaikan dengan cara melakukan safety patrol, pembuatan SOP dan visual display tentang APD, penggunaan APD, menambah pagar pembatas scaffolding, dan memberikan pelindung pada cutthing wheel.