Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meningkatkan Efektivitas Mesin Gerinda Tangan di PT. Maxzer Solusi Steril
Main Author: | Wulansari, Dewi Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171388/ |
Daftar Isi:
- PT Maxzer Solusi Steril merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi mesin dan alat-alat industri, salah satunya mesin pasteurisasi susu. Permasalahan yang dihadapi PT. Maxzer Solusi Steril yaitu dalam memproduksi mesin pasteurisasi susu, terdapat downtime pada mesin-mesin yang digunakan, salah satunya adalah pada mesin gerinda tangan dengan jumlah downtime paling tinggi yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan customer tepat waktu dan terhambatnya proses produksi. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan pengukuran efektivitas untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas mesin, penyebab dan dampak yang ditimbulkan serta memberikan rekomendasi perbaikan untuk memperbaiki efektivitas mesin gerinda tangan. Penelitian ini menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). OEE digunakan untuk mengetahui nilai efektivitas pada suatu peralatan atau mesin secara keseluruhan terkait dengan availability rate, performance rate, dan quality of product. Setelah diketahui nilai OEE dari Mesin Gerinda Tangan, dilakukan perhitungan six big losses untuk mengetahui losses yang paling berpengaruh terhadap efektivitas mesin. Setelah diketahui losses yang paling berpengaruh, dilakukan identifikasi kegagalan serta diberikan rekomendasi perbaikan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata nilai OEE pada mesin gerinda tangan masih berada di bawah standar yang telah ditetapkan yaitu sebesar 25,48%. Hasil perhitungan six big losses, terdapat 3 losses yang memiliki pengaruh terbesar terhadap efektivitas mesin gerinda tangan, yaitu speed losses sebesar 587 jam, quality losses sebesar 150 jam, dan breakdown losses sebesar 141 jam. Berdasarkan hasil identifikasi kegagalan menggunakan FMEA, terdapat 3 jenis kegagalan yang menjadi prioritas perbaikan, yaitu lamel komutator rusak, bearing bermasalah (error), dan batang arang (carbon brush) habis. Rekomendasi perbaikan yang dilakukan adalah dengan melakukan preventive maintenance untuk memprediksi penggunaan masa pakai dari lamel komutator, bearing, dan batang arang (carbon brush) serta dilakukan pergantian komponen apabila telah melebihi masa pakai dan dilakukan pengecekan komponen setiap satu bulan. Untuk rekomendasi lain yang dapat diberikan adalah dengan melakukan pengecekan pelumas dengan gomok pada bagian lamel komutator dan membersihkan bagiannya menggunakan ampelas, dilakukan pembersihan dengan menggunakan kuas pada bearing, dan dilakukan pengecekan batang arang setiap dua minggu sekali. Serta dilakukan SOP pada operator dalam perawatan preventif seperti setelah mesin digunakan, operator harus selalu membersihkan bagian mesin menggunakan kuas guna membuang bram yang menempel pada mesin.