Pengaruh Holding Time Terhadap Laju Perambatan Retak Hasil Las Gesek Alumunium Silinder A6061

Main Author: Syifa’uddin, Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171387/
Daftar Isi:
  • Proses pengelasan saat ini sangat penting sekali dalam dunia manufaktur terutama dalam bidang konstruksi khususnya friction welding merupakan metode yang tepat untuk pengelasan alumunium karena proses penyambungan dilakukan secara solid state dimana spesimen las tidak meleleh serta panas yang terpusat pada daerah permukaan las dan alumunium memiliki konduktivitas termal yang tinggi serta pemakaiannya banyak digunakan dalam struktur, komponen engine, dan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati laju perambatan retak pada hasil friction welding metode Continuous Drive Friction Welding (CDFW), menngunakan material aluminium seri 6061. Parameter pengelasan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi gaya tekan awal 7 kN selama 3 detik dengan variasi upset holding time 20 detik, 40 detik, dan 60 detik, dan upset pressure 21 kN. Untuk mengamati hasil perambatan retak maka hasil proses pengelasan akan dilakukan uji fatigue dengan metode cntilever totarybtending test machine dengan kecepatan 1400 rpm, frekuansi 23,3 Hz dan rasio tegangan R=-1. Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa parameter pengelasan waktu tekan akhir (upset holding time) yang semakin tinggi dapat mempengaruhi laju perambatan retak lelah spesimen sambungan las gesek alumunium 6061. Didapatkan perbandingan laju perambatan retak pada faktor intensitas tegangan (SIF) 6 MPa√m untuk variasi upset holding time 20 detik sebesar 7 10-5 mm/sik us, upset holding time 40 detik laju perambatan retak sebesar 6 10-5 mm/sik us, dan untuk upset holding time 60 detik laju perambatan retak sebesar 5,4 10-5 mm/sik us. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi upset holding time dapat meningkatkan kekuatan tarik, dengan meningkatnya kekuatan tarik kohesivitas dari deformasi plastis yang terbentuk antar permukaan sambungan akan meningkat, karena hasil ikatan difusi dari butiran logam semakin mengikat kuat antar butir logam lain, sehingga laju perambatan retak akan menurun.