Studi Fenomenolgi Pengalaman Perawat Dalam Penerapan Manajemen Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat Pada Pasien Sindrom Koroner Akut di IGD Puskesmas Turen Kabupaten Malang
Main Author: | Wijayanti, Dini Prastyo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171355/ |
Daftar Isi:
- Sindrom koroner akut merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Strategi pencegahan primer berfokus untuk menurunkan angka kejadian serangan akut dan intervensi yang diberikan dapat mengurangi resiko penyebaran penyakit. Sedangkan strategi kuratif untuk menurunkan angka kecacatan dan kematian. Kasus SKA banyak mengalami kematian , indikator penting pelayanan keperawatan gawat darurat yaitu pengalaman perawat dalam memberikan pelayanan gawat darurat, pengetahuan, sarana dan suplai yang cukup, serta pelatihan tentang penanganan situasi kegawatan. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi pengalaman perawat pada penerapan pelayanan SKA di IGD Puskesmas Turen. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Sampel penelitian berjumlah 8 partisipan dengan menggunakan purposive sampling. Pengambilan data dengan wawancara mendalam dengan panduan wawancara semistructured. Data yang didapatkan dengan menggunakan proses analisa Braun and Clark yaitu enam tahapan (1) mengenal data, (2) membuat kode/kata kunci, (3) mencari tema , (4) mereview tema, (5) mendefinisikan tema , (6) menuliskan hasil akhir analisa. Penelitian ini menghasilkan sembilan tema berhasil didapatkan dari 8 partisipan, yaitu: Tuntutan pihak luar dan kondisi lapangan sebagai stimulus peningkatan kualitas, memaksimalkan sumber daya yang ada, komitmen perawat mempermudah dalam pengorganisasian, perawat merasa tidak menjalankan peran yang ideal, ketergantungan perawat terhadap dokter dalam pelaksanaan pelayanan, Keharmonisan tim dalam komunikasi, tantangan dalam menyelesaikan masalah klasik, hambatan dalam penyelamatan pasien, keterlibatan emosi perawat. Perawat berusaha memenuhi agar pelayanan primer bisa berjalan dengan baik. Perawat membutuhkan apresiasi atas usaha yang sudah dilakukan dengan keterbatasan fasilitas dan sarana prasarana di puskesmas perifer. Pembuat kebijakan harus mengembangkan asuhan keperawatan gawat darurat dan program sistem rujukan dengan inovasi tekonologi dalam komunikasi yaitu rekam medis elektronik, edukasi keluarga dan penyediaan sarana dan prasarana dan fasilitas serta membangun jejaring yang sistematis pada sistem rujukan sehingga tidak terjadi penundaan agar bisa menjadi pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diandalkan oleh masyarakat.