Korelasi Kadar CRP Saliva dan CRP Serum pada Pasien Urtikaria di RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Main Author: Rahmi, Martina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171341/
Daftar Isi:
  • Urtikaria memiliki angka kejadian yang cukup tinggi dan dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup. Urtikaria adalah penyakit yang disebabkan oleh aktivasi sel mast dan proses ini akan diikuti oleh respon inflamasi. Protein C-reaktif (CRP) adalah prototipikal reaktan fase akut yang telah digunakan secara luas sebagai penanda sensitif untuk menilai status inflamasi sistemik. Perkembangan dalam pemeriksaan CRP saliva yang non-invasif, tanpa nyeri dan sakit dapat memungkinkan metode alternatif terhadap pemeriksaan CRP serum. Sejauh penelusuran peneliti, belum ada penelitian serupa yang telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi kadar CRP saliva dan CRP serum pada pasien urtikaria. Desain penelitian adalah analitik observasional potong lintang dengan jumlah 21 subyek. Kadar CRP saliva dan pkadar CRP serum diperiksa dalam 48 jam dari onset lesi terakhir menggunakan metode immunoturbidimetri dan ELISA. Uji korelasi (Pearson r) digunakan untuk analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan kadar CRP saliva terendah adalah 3,00x10-6 mg/L dan kadar tertinggi 1,77x10-3 mg/L, sedang rerata kadar CRP saliva adalah 3,77x10-4 mg/L (± 4,72x10-4). Kadar CRP serum terendah 0,40 mg/L, kadar CRP serum tertinggi 17,40 mg/L, dengan rerata 3,28 mg/L (±3,85). Hubungan antara kadar CRP saliva dengan kadar CRP serum mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,814 (r= 0,814) dengan nilai signifikansi 0.000 (p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat korelasi positif sangat kuat yang signifikan antara kadar CRP saliva dengan kadar CRP serum pada pasien urtikaria. CRP saliva dapat menjadi alternatif pemeriksaan CRP serum untuk mengetahui status inflamasi pada pasien urtikaria.