Pemberian Protein Sclerostin Meningkatkan Jumlah T CD4+ Pada Limpa Tikus (Rattus Novergicus) Galur Wistar Model C Ektomi (Dalam Rangka Penggunaan Sclerostin Sebagai Kandidat Vaksin)
Main Author: | Tomatala, Eirene J.K. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/171268/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang ditandai oleh 4 el se mbangan regenerasi tulang. Defisiensi estrogen pada wanita postmenopause mengakibatkan resorpsi tulang yang lebih cepat. Pada hipoestrogen lerradi peningkatan sclerostin yang mengakibatkan penurunan pembentukan tulang. :=-engobatan osteoporosis sudah mulai menggunakan immunoterapi. Penelitian ini Dertujuan untuk melihat efek pemberian protein sclerostin terhadap peningkatan jumlah limfosit T CD4+. Metode: Penelitian ini adalah percobaan eksperimental secara in vivo dengan randomized post test only controlled group design menggunakan tikus betina (Rattus norvegicus) galur Wistar (n=24 ekor) yang dibagi enam kelompok. Kontrol negatif Kn) tidak diberi perlakuan, kontrol positif (Kp), P1 — P4 diovarektomi bilateral kemudian P1,P2, P3 disuntik sclerostin secara intraperitoneal (dosis 0,1 lig, 1μg tan 2 !..ig/ 100 [IL PBS), P4 hanya diberi ajuvan Freund's 100 g.L. Dua minggu se:elah suntikan terakhir semua kelompok displenektomi. Preparat limpa dilakukan pc ,=,atan imunohistokimia dengan antibodi monokional limfosit T CD4+. Jumlah T CD4+ dihitung memakai mikroskop cahaya pembesaran 1000x pada 40 La: Pandang. Uji beda jumlah rerata limfosit T CD4+ antar kelompok memakai C - ay ANOVA. Korelasi antara pemberian sclerostin terhadap jumlah limfosit T e-akai uji korelasi Pearson. H= sit: 2 7e—Jkan adanya peningkatan rerata jumlah limfosit T CD4+ yang bermakna :engan Kp, P1-P4 (p 0,005; 0,000; 0,000; 0,000; 0,032), terdapat yang bermakna antara Kp dengan P1, P2, P3 (p 0,044; 0,034; 0,000), 2-7E: <p dengan P4 tidak ada perbedaan yang bermakna (p 0,382). Terdapat Ke • _E:an korelasi yang sedang (r = 0,450, nilai p 0,027) antara pemberian sclerostin dengan jumlah rerata limfosit T CD4+. Kesimpulan: Terdapat peningkatan jumlah rerata limfosit T CD4+ yang bermakna pemberian sclerostin dan terdapat korelasi positif antara pemberian sclerostin jumlah rerata limfosit T CD4+.