Analisis Overall Line Effectiveness (OLE) dan Upaya Peningkatan Efektivitas Lini Produksi KT24 dengan Total Productive Maintenance (TPM)

Main Author: Setyaningtyas, Meilania Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171252/
Daftar Isi:
  • PT. Bakrie Pipe Industries merupakan salah satu produsen pipa baja terkemuka di Indonesia yang memproduksi pipa baja ukuran 0,5 inchi hingga 24 inchi untuk berbagai keperluan seperti pipa air, minyak, gas, maupun konstruksi berstandar nasional ataupun internasional. Hasil observasi yang dilakukan pada Divisi Engineering dan Divisi Maintenance pada lini produksi KT24, diketahui bahwa target produksi pada beberapa project yang dikerjakan di lini produksi KT24 pada tahun 2017 tidak tercapai dan rata-rata waktu unexpected stopages lini produksi KT24 melebihi target maksimal perusahaan yaitu sebesar 6,76% yang seharusnya maksimal 2,89%. Maka dari itu diperlukan pengukuran efektivitas produksi dengan menggunakan metode Overall Line Effectiveness (OLE) untuk mengukur kinerja peralatan produksinya dan nantinya akan diberikan rekomendasi perbaikan agar efektivitas produksi dari lini produksi KT24 dapat meningkat dengan bantuan penerapan Total Productive Maintenance (TPM). Penelitian ini menerapkan metode OLE untuk mengukur efektivitas lini produksi yang bersifat kontinyu. Pada tahap awal dilakukan perhitungan nilai losses yang mempengaruhi efektivitas lini produksi. Losses adalah segala sesuatu yang menyebabkan mesin dan peralatan tidak berfungsi dengan semestinya atau menurun kemampuan produksinya. Perhitungan nilai losses dilakukan berdasarkan enam kategori losses (six big losses) yang nilainya mempengaruhi nilai efektivitas lini produksi. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai OLE untuk mengetahui besarnya efektivitas lini produksi. Setelah melakukan perhitungan nilai OLE dan melakukan identifikasi penyebab rendahnya nilai OLE, maka dapat dirancang rekomendasi perbaikan berdasarkan konsep TPM yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas lini produksi dan mencegah kemungkinan losses terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat efektivitas lini produksi KT24 pada tahun 2017 adalah sebesar 64,93% dan losses yang mempengaruhi efektivitas lini produksi KT24 adalah reduced speed sebesar 42,12% atau 35.106 menit, breakdown losses sebesar 24,04% atau 20.306 menit, set-up and adjustment losses sebesar 19,61% atau 16.243 menit, idling and minor stopages sebesar 10,11% atau 8.427 menit, quality defect sebesar 4,11% atau sebesar 3.429 menit dan reduced yield sebesar 0% atau 0 menit. Beberapa penyebab terjadinya losses antara lain karena load produksi yang besar yang menyebabkan mesin bekerja lebih berat, pengaruh masa pakai komponen, pemeriksaan mesin hanya dilakukan secara visual, kualitas bahan baku yang kurang baik serta pengaruh umur mesin. Rekomendasi perbaikan yang diusulkan berdasarkan konsep TPM adalah dengan menambah jadwal pemeriksaan komponen mesin, pengadaan tempat untuk meletakkan set blok pisau, adanya pemilihan ulang supplier bahan baku, serta jika memungkinkan dijadwalkan untuk dilakukan overhaul lini produksi. Rekomendasi perbaikan ini diperkirakan akan mampu meningkatkan efektivitas lini produksi KT24 menjadi 67,45% atau naik sebesar 2,52%.