Pengendalian Potensi Bahaya dengan Menggunakan Metode HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment) (Studi kasus di PT Pandatex Magelang)

Main Author: Aldi, Alfian Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/171221/
Daftar Isi:
  • Industrialisasi di Indonesia telah mendorong tumbuhya industri di berbagai sektor. Hal tersebut yang mendukung penggunaan teknologi, peralatan, mesin serta bermacam-macam bahan untuk menghasilkan produk atau jasa. Seiring perkembangan dan kemajuan sektor industri di Indonesia memicu berbagai masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). PT Pandatex Magelang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan memproduksi berbagai macam produk benang dan kain. PT Pandatex Magelang merupakan perusahaan berkembang yang belum menerapkan SMK3, sehingga belum menjadikan kecelakaan kerja menjadi fokus dalam perusahaan. Dalam 1 tahun terakhir terdapat berbagai macam jenis kecelakaan, antara lain kerjatuhan roving, kejatuhan bobin, rambut masuk mesin dan lainnya. Selain itu, terdapat masalah kesehatan yang ada seperti sesak nafas, asma, nyeri punggung dan lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi dan analisis pengendalian risiko untuk meminimalkan kejadian kecelakaan kerja di PT Pandatex Magelang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada tahap identifikasi menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) dan pada tahap pengendalian risiko menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Pada tahap identifikasi, langkah pertama yaitu melakukan Hazard Identification yaitu mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin terjadi, kemudian langkah kedua yaitu melakukan Risk Assessment yaitu menilai risiko berdasarkan likelihood dan severity. Pada tahap pengendalian risiko menggunakan Job Safety Analysis dengan cara memilih pekerjaan untuk ditinjau ulang, membagi pekerjaan dalam langkah-langkah pekerjaan, mengidentifikasi bahaya kemudian melakukan pengendalian. Setelah mengetahui pengendalian risiko kemudian memberikan bentuk kontrol untuk mengontrol pengendalian risiko yang telah diberikan. Hasil Penelitian, menunjukkan terdapat 19 bahaya yang teridentifikasi dari 4 sumber bahaya yaitu pekerja, kondisi lingkungan kerja, peralatan yang digunakan, dan energi yang terlibat. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat 4 kategori rating, yaitu rendah (low) (36%), moderate (26%), high (35%) dan extreme (3%). Kemudian untuk tahap pengendalian risiko mengunakan Job Safety Analysis (JSA) dengan memberikan rekomendasi untuk pengendalian risiko setiap langkah-langkah pekerjaan guna meminimalkan risiko kecelakan kerja dengan mempertimbangkan hierarki pengendalian risiko yaitu eliminasi, subtitusi, pengendalianteknis, pengendalian administrative, dan alat pelindung diri. Dari hasil pengendalian risiko, kemudian diberikan bentuk control yaitu dengan cara safety induction, penjadwalan safety meeting setiap dua minggu sekali, dan menyediakan worksheet pengunaan APD.